Sukses

7 Hal Terkait Kemunculan Sunda Empire yang Hebohkan Jagat Maya

Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta agar masyarakat tidak membuat kegaduhan dengan munculnya Sunda Empire-Earth Empire.

Liputan6.com, Bandung - Sunda Empire-Earth Empire belakangan viral. Mereka ada di Bandung, Jawa Barat. Viralnya ini bermula dari unggahan akun Facebook bernama Renny Khairani Miller.

Akun tersebut mengunggah adanya Sunda Empire-Earth Empire pada 9 Juli 2019 lalu. Melalui tangkapan layar yang viral, terlihat beberapa orang yang menggunakan pakaian mirip seragam tentara.

Mereka merupakan sebuah perkumpulan yang mengklaim dirinya sebagai kekaisaran bumi dan matahari. Bahkan konten-konten video yang berkaitan dengan Sunda Empire banyak ditemukan di media sosial Youtube dalam kanal Alliance Press International.

Wali Kota Bandung Oded M Danial pun angkat bicara. Dia meminta agar masyarakat tidak membuat kegaduhan dengan munculnya Sunda Empire-Earth Empire.

"Kalau ada dinamika sosial budaya seperti itu, bagi saya sebagai kepala daerah yang terpenting siapa pun, saya berharap jangan membuat kegaduhanlah. Mari kita bangun Bandung ini sebagai rumah bersama dan memelihara Bandung dengan baik," kata Oded.

Berikut7  hal terkait kemunculan Sunda Empire-Earth Empire dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 8 halaman

Viral di Sosial Media

Belakangan viral soal Sunda Empire-Earth Empire yang ada di Bandung, Jawa Barat. Viralnya ini bermula dari unggahan akun Facebook bernama Renny Khairani Miller.

Akun tersebut mengunggah adanya Sunda Empire-Earth Empire pada 9 Juli 2019 lalu. Melalui tangkapan layar yang viral, terlihat beberapa orang yang menggunakan pakaian mirip seragam tentara.

"SUNDA EMPIRE-EARTH EMPIRE, Dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan di koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia. Masa pemerintahan Dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dng tgl 15 Agustus 2020. Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera. Agar kita tdk menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya untuk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tdk gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???....." tulis Renny Khairani Miller.

Melalui beberapa foto yang diunggah, terlihat sekumpulan orang yang seperti sedang melakukan pertemuan. Mereka kompak mengenakan pakaian mirip seragam tentara loreng-loreng.

Namun setelah Liputan6.com mencoba menelusuri melalui akun Facebook Renny Khairani Miller, unggahan soal Sunda Empire-Earth Empire sudah tidak ada lagi.

 

3 dari 8 halaman

Rapihkan Tatanan Dunia

Sunda Empire merupakan sebuah perkumpulan yang mengklaim dirinya sebagai kekaisaran bumi dan matahari. Bahkan konten-konten video yang berkaitan dengan Sunda Empire banyak ditemukan di media sosial Youtube dalam kanal Alliance Press International.

Salah satu video tertanggal unggah 6 Juli 2019 menyebutkan, pemerintahan dunia akan segera berakhir. Seorang pria dalam video tersebut bernama HRH Rangga, mengaku dirinya sebagai Gubernur Jenderal Nusantara.

Dalam video berdurasi 8.27 menit itu Rangga mengatakan, Sunda Empire tidak ada hubungannya dengan Suku Sunda.

"Tapi ini adalah proses turun-temurun kekaisaran, dari dinasti ke dinasti, dan saat ini dinasti Sundakala," ujar Rangga dikutip Ayobandung, Jumat, 17 Januari 2020. Ia mengatakan dalam video, pertemuan hari itu bertujuan untuk membentuk tatanan dunia.

"Ini terkait program pelaksanaan mengangkat proses teritorial di dalam Nusantara ini, di dalamnya ada Indonesia dan di dalamnya adalah Bandung sebagai korp diplomatik dunia, bahwa pada tanggal 15 Agustus 2020 seluruh negara harus mendaftar ulang dan juga penyelesaian atas utang-utang kepada Bank Dunia," ujarnya.

Rangga menjelaskan tujuan Sunda Empire ini untuk menata kembali tatanan dunia untuk mencapai perdamaian dunia.

"Sunda Empire adalah tujuannya membangun terwujudnya kesejahteraan rakyat, manusia di alam jagad raya ini, kemudian membuat kedamaian dunia," katanya.

Ia berkeyakinan bahwa keberadaan Sunda Empire - Earth Empire punya fungsi penting untuk membenahi tatanan pemerintahan.

"Memerankan atas misi penting atas tatanan pemerintahan yang mungkin pada posisi tertentu adanya carut marut susunan pemerintahan, ini akan ditata kembali," ujar Rangga.

 

4 dari 8 halaman

Wali Kota Bandung Angkat Bicara

Wali Kota Bandung Oded M Danial menanggapi hebohnya kelompok Sunda Empire di jagat maya.

"Kalau ada dinamika sosial budaya seperti itu, bagi saya sebagai kepala daerah yang terpenting siapa pun, saya berharap jangan membuat kegaduhanlah. Mari kita bangun Bandung ini sebagai rumah bersama dan memelihara Bandung dengan baik," kata Oded di Bandung, Jumat, 17 Januari 2020.

Oded juga meminta Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk menelusuri keberadaan kelompok Sunda Empire - Earth Empire yang sudah menghebohkan masyarakat.

"Adapun nanti statusnya seperti apa, saya kira tunggu saja perkembangannya. Saya sudah ngobrol juga dengan Kesbangpol, nanti dengan semuanya akan melihat itu," katanya.

 

5 dari 8 halaman

Ditelusuri Polda Jabar

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat (Jabar) turun tangan menelusuri keberadaan Sunda Empire-Earth Empire.

Perkumpulan yang mengklaim dirinya sebagai kekaisaran bumi dan matahari ini disebut-sebut berada di Bandung, Jawa Barat.

Kabar kemunculan Sunda Empire-Earth Empire ini viral setelah diunggah akun Facebook bernama Renny Khairani Miller.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, pihaknya sudah menerima kabar tersebut. Saat ini, kepolisian tengah turun ke lapangan untuk menelusuri keberadaan Sunda Empire-Earth Empire.

"Kita sudah terima informasi tersebut. Kami sedang melakukan pendalaman dengan kasus terkait Sunda Empire-Earth Empire," ujar Erlangga saat dikonfirmasi, Jumat 17 Januari 2020.

Dia menyatakan, kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait munculnya Sunda Empire-Earth Empire sejak Kamis 16 Januari 2020.

"Info awal di Bandung, makanya kita dalami. Kita sudah turun melakukan penyelidikan. Udah dari kemarin," kata Erlangga.

 

6 dari 8 halaman

Siapkan Langkah Hukum

Tak hanya meminta masyarakat untuk tak gaduh soal munculnya Sunda Empire, Wali Kota Bandung Oded M Danial juga meminta Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk menelusuri keberadaan kelompok Sunda Empire - Earth Empire yang sudah menghebohkan masyarakat.

"Adapun nanti statusnya seperti apa, saya kira tunggu saja perkembangannya. Saya sudah ngobrol juga dengan Kesbangpol, nanti dengan semuanya akan melihat itu," kata Oded.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, kelompok Sunda Empire tidak terdaftar sebagai mitra Pemerintah Kota Bandung.

"Pertama, saya baru tahu soal itu. Setelah dicek, tidak terdaftar juga di Kesbangpol," kata Ferdi.

Meski demikian, Ferdi mengatakan pihaknya akan menelusuri keberadaan kelompok tersebut.

"Tentunya ini akan ditelusuri, apakah informasi yang tersebar tersebut faktual, aktual, atau sudah beberapa waktu lalu (lama)," ucapnya.

Ferdi menambahkan, organisasi atau kelompok manapun tak boleh keluar dari aturan dan konteks ketatanegaraan yang berlaku.

"Yang jelas dalam aturan bahwa kita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sudah ada aturan ketatanegaraan, tidak ada negara dalam negara. Kita sesuaikan dengan konteks aturan," tegasnya.

 

7 dari 8 halaman

Sebuah Organisasi

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menurunkan anak buahnya untuk mencari tahu keberadaan Sunda Empire-Earth Empire.

Perkumpulan yang mengklaim dirinya sebagai kekaisaran bumi dan matahari ini disebut-sebut berada di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian, Sunda Empire-Earth Empire merupakan sebuah organisasi.

"Penyelidikan awal kami kabar yang viral itu baru terindentifikasi sebatas organisasi," kata Irman saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 17 Januari 2020.

Irman mengakui, kepolisian pertama kali mengetahui adanya Sunda Empire-Earth Empire dari informasi yang viral di media sosial. Polisi kemudian melakukan penelusuran dan penyelidikan.

"Kami melakukan penyelidikan awal untuk mencari keberadaanya di mana, kegiatannya apa," ujarnya.

Tim Polrestabes Bandung juga berhasil menemukan sebuah hotel yang dijadikan tempat Sunda Empire-Earth Empire melakukan kegiatan. Acara itu dilakukan di Isola Resort, Kompleks Universitas Pendidikan Indonesia - FPBS, Jalan Dr Setiabudi No 229, Isola, Sukasari, Bandung City.

"Ada kegiatan itu sifatnya pertemuan-pertemuan yang dipimpin ada sudara Eka Nasri dan Arief," kata Irman.

Kepolisian telah memintai keterangan pegawai hotel terkait kegiatan Sunda Empire-Earth Empire. Pengakuan resepsionis hotel, kegiatan tersebut hanya sebatas acara pertemuan biasa yang dihadiri sekitar 100 orang.

"Kami masih dalami terus," ucap dia.

 

8 dari 8 halaman

UPI Angkat Bicara

Dalam salah satu video yang diunggah akun Alliance Press International, menampilkan kegiatan berkumpul dan upacara peringatan hari jadi United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, ada kegiatan yang mirip sebuah sidang yang digelar dalam ruangan.

Tampak dalam video tersebut latar belakang berupa taman di area kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hal itu terlihat dari tulisan Isola di sebuah taman.

Kepala Seksi Eksternal Hubungan Kelembagaan UPI Yana Setiawan membenarkan adanya kegiatan kelompok yang diduga kelompok Sunda Empire itu.

Yana mengatakan, pada 2017 lalu ada sekelompok orang yang mengaku sebagai Panitia Pembangunan Kota Bandung yang mengajukan permohonan menggunakan ruang balai pertemuan.

"Kegiatan yang dilakukan sesuai informasi beberapa panitia penyelenggara, mereka melakukan permohonan menggunakan izin tempat untuk kegiatan reuni dan halal bihalal. Tidak ada konteks seperti yang beredar di masyarakat (video upacara)," ujarnya saat ditemui di UPI Bandung, Jumat, 17 Januari 2020.

Yana mengaku awalnya tidak ada lembaga yang mengatasnamakan Sunda Empire. Namun, setelah adanya kegiatan di taman, pihaknya langsung menegur.

Selang kegiatan 2017 itu, tercatat ada sekitar dua kali kegiatan berlangsung yaitu pada 2018 dan 2019. Namun mengingat kegiatan di Taman Isola yang merupakan area umum, panitia tersebut tidak mengajukan permohonan penggunaan tempat.

"Setelah kita berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan militer di luar UPI, bahwa kegiatan mereka tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kami sebagai kampus yang mengakui negara berdasarkan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, permohonan mereka akhirnya kita tolak. Karena beberapa bulan lalu panitia yang dimaksud mau memakai tempat yang sama," ujar Yana.

Meski pihaknya telah terkecoh dengan surat permohonan panitia tersebut, Yana menegaskan bahwa tidak ada mahasiswa hingga sivitas akademika UPI yang terlibat ke dalam kelompok Sunda Empire.

"Sivitas UPI tidak terkait dengan organisasi Sunda Empire yang dimaksud serta tidak ada keterlibatan sivitas dengan organisasi tersebut. Karena prinsip kita taat aturan, taat asas sebagai warga negara yang baik," ujar Yana.