Sukses

Muslim PAN Sebut Zulkifli Hasan Bangun Dinasti Politik

Dia menyebut empat saudara dari Zulhas diboyong dan masuk dalam kepengurusan PAN di daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PAN Muslim Ayub mengaku prihatin terhadap partainya selama dipimpin Zulkifli Hasan. Selain hanya menempati nomor urut bontot di Senayan, Zulkifli Hasan juga disinyalir telah merusak PAN karena membangun dinasti politik.

Bekas anggota komisi hukum DPR itu menyebutkan, empat saudara dari Zulhas diboyong dan masuk dalam kepengurusan PAN di daerah.

"Yang membangun dinasti politik di PAN itu ya Zulhas. Adiknya itu Ketua PAN di Bengkulu yang jadi Walikota sekarang. Kemudian abangnya Ketua PAN di Lampung yang kemarin ketangkap KPK, lalu ada anak kandungnya yang dipaksakan menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Dia sendiri Ketum sekaligus Wakil Ketua MPR. Apa Ini bukan Dinasti?" ujar Muslim Ayub dalam keterangannya, Selasa (21/1/2020).

Tiga di antara nama itu disebutnya berurusan dengan hukum. Seperti diketahui, KPK pernah melakukan OTT terhadap Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan. Ia merupakan adik kandung Ketua MPR Zulkifli Hasan. Saudara lainnya, Hazizi Hasan dan Helmi Hasan, juga merupakan politikus PAN .

Helmi Hasan merupakan Walikota Bengkulu periode 2013-2018. Namun, Helmi Hasan juga punya catatan kelam. Pada tahun 2015, dia pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana bansos tahun 2012 – 2013 sebesar Rp 11,4 miliar.

Begitu juga dengan Hazizi Hasan. Saat menjabat anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2014-2019. Pada 2017 silam, Hazizi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan terkait uang setoran proyek senilai Rp 14 miliar. 

 

2 dari 2 halaman

Anak Zulhas Jadi Wakil Ketua DPRD DKI

Selain keempat adiknya, anak Zulkifli Hasan juga mulai berkarir di politik dengan baju PAN. Meski baru terpilih di pemilu 2019, dia mampu duduk sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. 

Muslim juga menilai Zulkifli Hasan tidak layak lagi menjabat ketua umum partai berlambang matahari tersebut. Sebab, wibawa PAN semakin merosot karena tidak memberikan kontribusi positif terhadap persoalan kerakyatan. 

"Hal ini dibuktikan dengan indikator merosotnya suara PAN di DPR RI yang awalnya mencapai 48 kini tinggal 44 kursi, dan mengakibatkan PAN tidak lagi menjadi salahsatu pimpinan DPR RI," urainya.

Video Terkini