Sukses

Harapan PKS usai 2 Cawagub Pengganti Sandiaga Ditetapkan

Sebelumnya PKS sudah menyerahkan dua nama calon wakil gubernur atau cawagub DKI Jakarta ke Gubernur Anies Baswedan dan di proses oleh DPRD DKI Jakarta. Kedua nama tersebut sebelum diganti yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra sudah menyerahkan surat berisi dua nama calon Wakil Gubernur (Wagub) kepada Gubernur Anies Baswedan. Adapun dua nama itu adalah Nurmansyah Lubis (PKS) dan Ahmad Riza Patria (Gerindra).

Surat tersebut diserahkan oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik bersama Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin dan Sekretaris Fraksi PKS Achmad Yani.

"Tadi dengan Pak Gubernur, saya dengan Pak Arifin dan kawan-kawan dari Fraksi PKS menyampaikan surat usulan. Dan Alhamdulillah diterima oleh Pak Gubernur," kata M Taufik di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2020).

Sebelumnya PKS sudah menyerahkan dua nama calon wakil gubernur atau cawagub DKI Jakarta ke Gubernur Anies Baswedan dan di proses oleh DPRD DKI Jakarta. Kedua nama tersebut sebelum diganti yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Namun PKS menarik nama keduanya dari bursa calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Berikut ini lima pernyataan PKS seputar Cawagub DKI untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan:

2 dari 6 halaman

Wagub yang Bisa Menjaga Uang DKI

Nama Nurmansyah Lubis masuk dalam salah satu dari dua nama cawagub DKI Jakarta. Dia merupakan usulan dari PKS.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menjelaskan Nurmansyah Lubis bukan orang baru di Jakarta. Dia merupakan anggota DPRD PKS pada periode 2004-2009. Selain itu, Mardani mengatakan bahwa Nurmansyah juga pernah menjadi salah satu pimpinan komisi.

"Yang jelas Beliau anggota DPRD dari PKS periode 2004-2009 dan itu salah satu pimpinan komisi," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 20 Januari 2020.

Mardani pun juga menambahkan bahwa Nurmansyah merupakan ahli di bidang akuntansi. Dia menilai sosok Nurmansyah cocok dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

"Sangat kuat di akuntansi karena dulu dari sekolah tinggi akuntansi negara dan cocok Mas Anies sangat perlu orang yang kuat jagain keuangan DKI," kata Mardani.

3 dari 6 halaman

Yakin Nurmasyah Lubis Jadi Wagub

Walaupun PKS mengusulkan nama bakal Cawagub DKI bersama dengan partai Gerindra, namun sejauh ini PKS yakin bahwa Nurmasyah Lubis dapat menduduki kursi DKI-2 tersebut.

"Kalau kami yakin, kan kami berjuang pokoknya, usaha maksimal, apapun hasil akhirnya siap terpilih yakin itu Allah sudah tetapkan," kata Ketua DPW PKS DKI, Shakir Purnomo saat dihubungi di Jakarta, Senin 20 Januari 2020.

Meski demikian, PKS tetap menghormati partai Gerindra agar kandidat Cawagub usulan partai Gerindra Riza Patria bisa jadi wagub DKI Jakarta. Dalam artian PKS menghargai siapapun kandidat yang terpilih.

"Namanya juga berkompetisi diatur dengan baik, Kita akan fair, siapapun yang terpilih itu yang akan jadi pilihan warga Jakarta, tentu mekanisme dipilih lewat DPRD Jakarta, apapun hasilnya apakah yang terpilih Nurmansyah Lubis, atau Riza Patria ya oke-oke aja," tuturnya.

4 dari 6 halaman

Bantah Tidak Kompak

Sayangnya, PKS tak dapat hadir pada saat pengumuman dua nama Cawagub DKI tersebut. Pengumuman itu hanya dihadiri oleh partai Gerindra pada Senin siang, 20 Januari 2020.

Walaupun mengaku telah diminta datang oleh Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik lewat sebuah pesan singkat, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Shakir Purnomo bersama Ketua Fraksi PKS DKI Jakarta Arifin dan Wakil Ketua DPRD DKI PKS Abdurrahman Suhaimi berhalangan hadir.

Dikarenakan berhalangan, Shakir pun membalas pesan M Taufik agar menunda pengumuman nama cawagub ke publik.

"Saya wakili pimpinan sampaikan usulan (ke M Taufik) agar rencana konferensi pers untuk sampaikan pengumuman nama calon wakil gubernur kepada teman media ditunda dulu. Karena saya hari ini, Pak Arifin tidak bisa hadir," kata Shakir saat dihubungi, Senin 20 Januari 2020.

Menurut dia, seharusnya ada pertemuan terlebih dahulu antara Gerindra dan PKS tingkat DKI sebelum mengumumkan ke publik.

Shakir mengatakan bahwa PKS selalu menjaga komunikasi yang baik dengan Gerindra.

Hal tersebut membuat Shakir khawatir, Gerindra-PKS terkesan tidak kompak dalam pengumuman dua calon Wagub DKI. Dia menyayangkan Gerindra tetap melaksanakan konferensi pers.

5 dari 6 halaman

Tidak Kecewa Berbagi Cawagub dengan Gerindra

Selain itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta Syakhir Purnomo juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak kecewa dua kader mereka sebelumnya gagal maju menjadi Cawagub.

Bagi Syakhir, mereka sudah berbesar hati dengan keputusan politik, di mana PKS harus berbagi Cawagub dengan Gerindra.

"Kader PKS hanya ingin memberikan yang terbaik ketika diberi amanah oleh pimpinan. Tapi kemudian ketika pimpinan memberikan tugas yang lain, mereka juga siap termasuk ada pergantian," kata Sakhir saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Dia pun mencontohkan pengalaman politikus PKS, Mardani Ali Sera, yang dulu batal diusung sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi calon gubernur Sandiaga Uno. Saat itu, PKS dan Gerindra mengganti cagub-cawagub DKI menjadi Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

6 dari 6 halaman

Sebut Nurmansyah Paham Persoalan DKI

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin juga mengungkapkan alasan partainya memilih Nurmansyah Lubis sebagai cawagub DKI. Dia menilai Nurmansyah merupakan sosok yang berwawasan luas terkait persoalan Jakarta.

"Pengalaman politiknya di DKI insyaallah tidak diragukan. Sangat memahami betul persoalan DKI, 10 tahun jadi anggota dewan," kata Arifin di kantor DPW PKS, Jakarta Pusat, Selasa 21 Januari 2020.

Selain latar belakang pendidikannya, dia menyebut bahwa Nurmansyah paham mengenai permasalahan anggaran. Selain itu, nyatanya Nurmansyah juga berpengalaman sebagai auditor.

"Ini penting untuk bantu kerja gubernur di samping pertimbangan-pertimbangan yang lain. Insyaallah beliau adalah salah satu kader terbaik yang dimiliki PKS," ucapnya.

 

(Winda Nelfira)