Sukses

Pemilihan Cagub DKI, Nasdem: Voting Terbuka Lebih Bagus

Hasbiallah ingin Gubernur Anies Baswedan segera dibantu menyelesaikan masalah di Ibukota. Dia berharap Gerindra-PKS tidak saling ngotot di proses selanjutnya.

Liputan6.com, Jakarta - Gerindra dan PKS telah mengusulkan Nurmasyah Lubis dan Ahmad Riza Patria jadi Cawagub DKI. Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas memuji dua sosok tersebut.

"Nurmasyah bagus, jadi DPRD dua periode, ngerti persoalan Jakarta. Sama, Riza aktif di LSM, di DPR RI juga masih aktif, bagus lah dua duanya," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/1/2020).

Dia berharap mekanisme pemilihan Wagub baru bisa cepat selesai. DPRD tinggal melaksanakan Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) kemudian rapat Paripurna.

"Tinggal memang masih menunggu Rapimgab, setelah Rapimgab di paripurnakan, proses cepatnya belum tahu, ya mudah-mudahan cepat, tergantung dua partai pengusung ini, kalau partai pengen cepet ya cepet, kalau lambat ya lambat," ujarnya.

Hasbiallah ingin Gubernur Anies Baswedan segera dibantu menyelesaikan masalah di Ibukota. Dia berharap Gerindra-PKS tidak saling ngotot di proses selanjutnya.

"Kasihan juga gubernur kan, tinggal kunci di partai pengusung," pungkas Hasbiallah.

Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai NasDem, Nova Harian Paloh, memandang dua sosok tersebut punya kapabilitas bagus.

"Saya kira dua duanya punya kapabilitas, bagus bagus aja, artinya dua duanya ini kan memang bekas satu (Nurmansyah) bekas DPRD Provinsi dua periode, satu lagi (Riza) DPR RI dua periode juga sampe sekarang, artinya emang kapabilitas dua duanya bagus," kata Nova saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/1/2020).

Namun, dia berpesan agar keduanya mampu menyelesaikan problematika di Ibu kota jika salah satunya menjadi Wagub DKI. Terutama masalah macet dan banjir.

"Artinya tugas Pak Gubernur ke depan terbantu, itu paling penting. Jadi artinya juga penyelesaian masalah banjir, target-target di 2021 enggak ada banjir kayak sekarang lagi," ujar Nova.

NasDem belum mau ambil kesimpulan siapa yang paling cocok mendampingi Anies Baswedan. NasDem akan mengikuti proses pemilihan wagub yang berjalan. Nova menyebut, partainya setuju bila nanti dilakukan voting pada proses pemilihan Cawagub DKI.

"Sesuai dengan kesepakatan aja nanti, bisa voting atau musyawarah mufakat, kalau misalnya voting, kita lebih setuju mungkin, voting terbuka kan lebih bagus, istilahnya kita menganut fairness," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Ingin Lama Berproses

NasDem tidak ingin proses pemilihan Cawagub sekarang lama seperti tahun lalu. Keponakan Surya Paloh tersebut berharap bulan Februari Jakarta punya wagub baru.

"Lama ini sudah 1 tahun lebih prosesnya, saya kira kita juga gak mau menghendaki proses yang sangat lama sekali, kalau perlu Februari pertengahan udah ada keputusan, jangan sampai bulan Maret, karena tiap hari ini permasalahan Jakarta ada ada terus," pungkasnya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Basri Baco juga menilai dua sosok tersebut punya rekam jejak bagus.

"Pak Nurmasyah kan sudah tokoh Jakarta lah, sudah dua periode jadi anggota DPRD, tokoh PKS di DKI, orangnya agamis, ya bisa cocok untuk bisa dampingi Anies (Baswedan)," kata saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/1).

"Riza Patria juga punya background yang beda, aktivis, jadi saya pikir dua duanya punya kemampuan," sambungnya.

Basri ingin DKI Jakarta punya wagub yang berkualitas. Maka dari itu, Golkar ingin dibuat fit and proper test untuk Nurmasyah dan Riza. Menurutnya, DPRD perlu tahu apa kemampuan dan misi dua Cawagub tersebut.

"Ini gak bisa beli kucing dalam karung, 3 tahun ke depan ini gubernur punya beban besar membenahi Jakarta, apalagi kasus banjir menjadi pukulan berat dan perlu konsep besar dalam penanggulangan banjir," tuturnya.

Dengan dua nama itu, Basri yakin proses pemilihan Cawagub DKI sekarang tidak lambat. Dia ingin semua tahapan dijalani dengan baik oleh Cawagub.

"Kali ini lebih pas (Cawagubnya), lebih mudah, lebih pas lah. Tinggal bagaimana fit and proper test meyakinkan atau tidak, prosesnya terbuka, tidak boleh ada tahapan yang dilangkahi sehingga legitimate, itu paling penting," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com