Sukses

Atap Rumah Ambruk Timpa Nenek hingga Sang Cucu Berusia 40 Hari di Bogor

Tak ada angin kencang dan hujan, atap rumah ambruk sehingga menimpa lima orang termasuk Kenan Rafasya, bayi laki-laki.

Liputan6.com, Bogor - Lima orang terluka akibat tertimpa material atap bangunan rumah di Kampung Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (28/1/2020) dini hari tadi. Atap rumah milik Tjitjih Sukarsih (65) ini ambruk karena sudah lapuk sehingga tidak kuat menahan beban.

Korban yang tertimpa material adalah Tjitjih Sukarsih (65) mengalami luka pada bagian dahi serta kaki kanan terkilir, Lia Robiatul Awalia (25) luka lebam pada tangan kanan dan pelipis kanan bengkak, Dinul Rachman (25) luka lebam dipunggung dan tangan kiri lecet, Nur Cahyani (21) luka di pelipis mata kiri dan dahi bocor serta hidung patah, M. Kenan Rafasya (40 hari) dada kanan patah dan dahi bocor.

Insiden ambruknya atap bangunan terjadi sekitar pukul 01.40 WIB. Saat itu, rumah yang didiami oleh 10 orang terdiri dari nenek, anak, menantu dan cucu itu sedang terlelap tidur di ruang tengah.

Tak ada angin kencang dan hujan, tiba-tiba atap rumah ambruk sehingga menimpa lima orang termasuk Kenan Rafasya, bayi laki-laki.

"Semua lagi pada tidur sedang pulas-pulasnya. Pas kejadian ada yang tidur di tengah, di belakang dan di samping. Yang tidur di tengah kena semua. Kena asbes sobek-sobek dan memar gitu," tutur Tjitjih Sukarsih, pemilik rumah yang turut menjadi korban.

Menurutnya, Kenan sempat dievakuasi ke RS Vania kemudian oleh pihak keluarga dibawa ke pengobatan alternatif Cimande lantaran mengalami dada kanan patah.

Pada saat kejadian, lanjut Tjitjih, anak, cucu, dan menantunya sedang menginap di rumahnya setelah merayakan 40 hari kelahiran sang cucu bernama Kenan Rafasya beberapa hari lalu.

"Cucu lagi pada nginep di sini habis acara 40 harian syukuran si dede di sini. Karena jarak rumah deket-deket jadi kalau kumpul pada di sini. Kalau saya tinggal di sini sendiri," terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Layak Huni

Lurah Babakan Pasar, Rena Da Frina mengatakan, pada saat kejadian di dalam rumah tersebut terdapat 10 orang terdiri dari nenek, anak, menantu dan cucu.

"Penghuni rumah itu memang semuanya tidur di ruang tengah karena memang tidak ada kamar," kata Rena.

Seluruh korban yang tertimpa atap bangunan rumah tidak layak huni itu sudah menjalani pengobatan di rumah sakit terdekat.

"Semua sudah pulang setelah menjalani pengobatan dan mereka diungsikan dulu ke rumah tetangganya," kata dia.

Sementara rumah korban yang sedang dibongkar oleh warga sekitar akan mendapat bantuan tidak terduga (BTT) dari pemerintah daerah.

Â