Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan akan menggelontorkan dana Rp 436 miliar dari anggaran kementeriannya untuk survei kelayakan bangunan sekolah di seluruh Indonesia.
Menurutnya, selama ini asesmen bangunan hanya dilakukan pihak sekolah yang tidak memiliki kapasitas dalam melakukan hal tersebut.
Baca Juga
"Dari situlah kami langsung diskusi dengan pakar-pakar dan kami mengalokasikan Rp 436 miliar yaitu itu bagian terbesar dari pada sarana infrastruktur untuk melakukan sensus untuk semua bangunan SD, SMP, SMA dan SMK negeri dan swasta," papar Nadiem Makarimdi hadapan Komisi X DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Advertisement
Ia menjelaskan sekolah swasta juga turut disensus lantaran banyak bangunan yang roboh.
"Jadi kami akan menganggarkan ini dan bekerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang punya keahlian jurusan Teknik Sipil," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gandeng Kementerian PUPR
Mendikbud juga akan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proyek tersebut.
"Jadi memang ini bukan cara untuk membenarkan strukturnya, tapi tanpa kita mengetahui seberapa besar masalah yang kita hadapi, Menurut saya itu bukan resiko yg saya siap terim. Itu kita tidak bisa menerima resiko, tidak mengetahui siapa saja yang rentan dan mungkin bisa mengambil korban jiwa lagi," pukasnya.
Pihaknya sendari mengaku merasa khawatir akan hal ini, mengingat sampai saat ini kementeriannya tidak memiliki data mengenai kondisi sekolah mana saja yang rawan roboh.
Advertisement