Sukses

Kronologi Penangkapan Kurir Narkoba 288 Kg: Adu Tembak Bak Film Hollywood

Mobil boks yang dibawa para tersangka bandar narkoba 288 kg melaju dengan cepat di jalanan daerah Kampung Gunung Batu, Panggedangan, Kabupaten Tangerang. Mobil polisi menyusul di belakangnya.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi dan kurir narkoba yang membawa sabu 288 kilogram saling berkejaran. Mobil boks yang dibawa para tersangka melaju dengan cepat di jalanan daerah Kampung Gunung Batu, Pangedangan, Kabupaten Tangerang. Mobil polisi menyusul di belakangnya.

Lewat pengeras suara, polisi meminta mereka menepi. Namun, pengemudi mobil boks semakin menancap gasnya.

Tak mau buruannya lepas, polisi berusaha memepet mobil tersebut. Mobil polisi dan para pelaku sempat bersenggolan.

Pelaku kemudian mengarahkan mobilnya ke daerah Amarilo, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tanggerang.

Tiba-tiba, sebuah tembakan meluncur dari arah mobil boks putih tersebut ke arah polisi. Tembakan ini terjadi tepat ketika kawanan pengedar narkoba 288 kg itu hendak ditangkap.

Demi keselamatan warga dan petugas, polisi melakukan tindakan tegas dan terukur. Dor! Dor! Dor!

Seorang pelaku tewas tertembak timah panas. Baku tembak berhenti.

Petugas lalu mengumpulkan ketiganya di satu titik. Namun, dua tersangka lainnya berusaha melarikan diri. Petugas pun melumpuhkannya dengan timah panas.

"Kami langsung membawa mereka ke RS Kramat Jati tetapi di perjalanan ada yang sudah sampai yang bersangkutan meninggal dunia," ungkap Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana di lokasi kejadian, Kamis 30 Januari 2020.

Polisi menyita satu senjata api rakitan yang digunakan pelaku saat melawan dalam peristiwa tersebut. Selain itu, polisi menyita mobil boks putih yang dikemudikan pelaku untuk mengirimkan narkoba jenis sabu kelas I seberat 288 kg.

"Inisial pelaku GUN, AM, IA bersama mengendarai mobil boks tersebut," kata Nana.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jaringan Iran

Menurut Nana, kurir narkoba tersebut merupakan bagian dari sindikat jaringan narkoba internasional yang berasal dari Iran. Ini melihat dari ciri-ciri pengepakan barang haram tersebut.

"Melihat label yang ada di sini (sabu-sabu), cap bewarna merah ini berasal dari jaringan internasional, dari Iran," ucap Nana.

Setelah itu, jasad pelaku dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Keramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara, untuk mengembangkan kasus ini, polisi mengamankan tiga buah telepon genggam milik para pelaku.

 

(Rizki Putra Aslendra)