Sukses

7 Rencana Cepat Indonesia Evakuasi WNI dari Wuhan China

Indonesia telah merencakan evakuasi warga negara Indonesia di Wuhan, China sesuai perintah Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, terkait Virus Corona yang sudah menyebar ke berbagai negara.

Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi persnya, Jumat (31/1/2020), mengungkapkan Indonesia akan segera mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan.

Retno diketahui juga telah berdiskusi dengan Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, terkait rencana evakuasi tersebut.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) resmi menyatakan bahwa Virus Corona merupakan darurat kesehatan global. Hal tersebut dinyatakan dalam pertemuan kedua Emergency Committee bersama dengan Direktur Jenderal WHO, Kamis, 30 Januari 2020 waktu Jenawa.

Sebelumnya, negara lain seperti Jepang, Amerika Serikat juga telah berhasil membawa warganya yang terisolasi di Wuhan.

Sesuai perintah Presiden Jokowi, Indonesia pun telah siap mengevakuasi WNI di Wuhan. Penjemputan cepat dalam 24 jam juga rencana karantina akan dipersiapkan untuk WNI yang masih menanti bantuan. 

Berikut ini rencana Indonesia dalam mengevakuasi WNI di Wuhan, yang dihimpun Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 8 halaman

Penjemputan Dalam 24 Jam

Mewabahnya Virus Corona, telah menjadi antsipasi bagi setiap negara untuk segera memulangkan warganya.

Menlu Retno Marsudi mengungkapkan rencana evakuasi WNI dari Kota Wuhan akan dilakukan dalam 24 jam tanpa transit.

"Keberangkatan pesawat penjemput bersama tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam dengan pesawat berbadan lebar. Hal ini dilakukan agar semua WNI yang bersedia di evakuasi dapat diterbangkan secara langsung tanpa melalui transit," ujar Menlu Retno, Jumat (31/1/2020).

3 dari 8 halaman

Cek Kesehatan

Pihak China disebut telah melakukan clearance untuk tim evakuasi yang akan menolong WNI. Namun, Retno tak menjelaskan di mana pesawat akan mendarat.

Sesampainya di Indonesia, maka WNI Wuhan akan melalui pengecekan kesehatan.

"Persiapan di beberapa titik di Hubei terutama di Wuhan saat ini terus berjalan. Sementara itu, persiapan penerimaan di Indonesia juga terus dilakukan sesuai prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku," jelas Retno.

4 dari 8 halaman

Karantina WNI

Pemerintah akan langsung mengkarantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan agar terbebas dari Virus Corona dan menghentikan penyebarannya. 

Tetapi, belum diketahui di mana lokasi karantina untuk WNI yang kini masih terisolasi di Wuhan.

"Tentu akan ada karantina. Secara teknis, itu akan ada dilakukan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ujar Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Fadjroel mengatakan, nantinya Kemenkes dan Kementerian Dalam Negeri akan berkoordinasi dengan kepala daerah setempat terkait karantina WNI dari Wuhan, China.

"Ada banyak opsi dari Kemenkes (mekanisme evakuasi WNI), tapi enggak bisa disampaikan. Teknis akan disampaikan Kemenkes," tuturnya.

5 dari 8 halaman

Kemenkes Tambah Personel di Bandara

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Endang Budi Hastuti menyatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi Virus Corona. Salah satunya terkait pengamanan di bandara.

"Misalnya di bandara mungkin akan ada pernambahan personel untuk memantau. Rumah sakit juga ditingkatkan," kata Endang di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2020).

6 dari 8 halaman

243 WNI Dievakuasi

Saat ini pemerintah tengah menyiapkan proses evakuasi WNI dari Wuhan. TNI telah menyatakan kesiapannya untuk membantu mengevakuasi 243 WNI yang kini masih terisolasi di ibu kota Provinsi Hubei, China itu.

"Tadi pagi saya juga sudah berbicara dengan Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto), beliau mengatakan siap kalau memang TNI dikerahkan untuk menjemput (WNI di Wuhan). Tapi ada keputusan, apakah akan memakai pesawat TNI atau pesawat sipil," tutur Fadjroel.

7 dari 8 halaman

Persiapkan Pesawat Hercules dan Sipil

Pesawat hercules milik TNI AU disiapkan untuk menjemput para WNI, hal ini sebagai bagian dari rencana evakuasi tersebut.

"Kalau pakai hercules bisa pakai 3 buah. Satu kali penerbangan," kata Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (31/12020).

Selain hercules, Fadjroel mengatakan pemerintah juga menyiapkan pesawat sipil untuk satu kali penerbangan. Dengan begitu, diharapkan semua WNI yang berada di Wuhan bisa terevakuasi.

8 dari 8 halaman

Garuda Indonesia Angkut Bantuan Masker

Garuda Indonesia pada Rabu, 29 Januari 2020 mengangkut bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa 10 ribu buah masker dengan spesifikasi N-95 kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) China.

"Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah khususnya BNPB dalam menanggulangi dan meminimalisir wabah Virus Corona,” kata Direktur Operasi Garuda Indonesia, Tumpal M Hutapea di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Kerja sama BNPB Zaherman Muabesi menambahkan, bantuan ini merupakan respon cepat BNPB terhadap permintaan KBRI China.

"Ini sekaligus sebagai dukungan moral Pemerintah Indonesia bagi warga negaranya yang masih berada di Hubei," tambah dia.

Bantuan masker seberat tersebut diberangkatkan dari Jakarta menggunakan kode GA 420 pada pukul 16.25 LT dan tiba di Denpasar pada pukul 19.30 LT pada Rabu, 29 Januari 2020.

Bantuan kemudian diterbangkan kembali dari Denpasar pada pukul 21.35 LT dengan GA 892 dan tiba di Beijing pada Kamis, 30 Januari 2020 pada pukul 05.00 LT.

Kelancaran proses pengiriman bantuan masker ini tentunya tidak terlepas dari hasil kerja sama tim operasional yang baik khususnya oleh Garuda Indonesia, BPNB dan Kementerian Luar Negeri RI sehingga bantuan tersebut dapat tiba tepat waktu dan sesegera mungkin dapat digunakan oleh WNI di China yang saat ini membutuhkan masker.

 

(Okti Nur Alifia)