Liputan6.com, Jakarta - Pencurian ban mobil di wilayah Bekasi, Jawa Barat sempat viral di media sosial. Bagaimana tidak, tersangka SS mengambil empat ban dan velg sekaligus kemudian menggantinya dengan tumpukan batu agar mobil tidak jatuh.
Terhitung empat kali sudah SS melakukan aksinya di wilayah Cikarang Utara dan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tersangka pun mengaku untuk satu kendaraan, dirinya bisa mempreteli 4 ban mobil dalam waktu kurang lebih 1 jam hingga 1,5 jam.
Revitalisasi Monumen Nasional (Monas) juga banyak menyita perhatian publik dalam sepekan terakhir. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bahkan menduga ada permainan dalam proyek penataan ikon Ibu Kota tersebut.
Advertisement
Dia menyatakan bahwa pihaknya memiliki hak untuk menyetop pengerjaan proyek tersebut, jika Pemprov tidak menjelaskan tujuan pelaksanaan revitalisasi Monas.
Sementara itu, Tim Gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan peredaran narkoba yang akan didistribusikan ke Jakarta. Sebuah mobil box yang berisi ratusan paket sabu dihentikan petugas lewat aksi kejar-kejaran.
GUN, AM, dan IA, kurir narkoba yang membawa 288 kotak sabu tewas di tempat lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
Berikut ulasan berita-berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengakuan Maling Ban Mobil yang Gegerkan Warga Bekasi
Polisi menetapkan SS sebagai tersangka tunggal kasus pencurian ban mobil. Tersangka mengaku berbuat kejahatan lantaran terhimpit masalah ekonomi akibat tak memiliki pekerjaan usai di PHK.
"Enggak ada pembelajaran khusus soal ini, cuma karena keadaan ekonomi saja. Pikirin yang penting ada uang saja gitu," kata SS, Rabu (29/1/2020).
Tersangka juga mengaku memilih mobil yang menjadi targetnya secara random. Sebelum menentukan target, tersangka akan berkeliling dulu menggunakan mobil milik orangtuanya, sambil melihat-lihat situasi.
"Saya gak pilih-pilih mobil, yang ada aja. Gak ada inceran mobil tertentu, cuma lihat situasi aja," ungkapnya.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan menjelaskan modus pencurian yang digunakan tersangka, yakni dengan menggunakan beberapa peralatan, seperti dongkrak untuk mencabut ban, kunci shock untuk membuka baut-baut yang ada di ban, dan hebel untuk mengganjal tempat ban sehingga dongkrak bisa diambil kembali.
"Satu kendaraan 4 ban diambil dengan waktu yang cukup singkat, kurang lebih 1 jam sampai 1,5 jam," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan.
Advertisement
Ketua DPRD: Ada yang Aneh di Proyek Revitalisasi Monas
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menemukan keanehan dalam proyek revitalisasi Kawasan Monas. Dia pun menduga ada permainan dalam proyek penataan ikon ibu kota tersebut.
"Ada suatu keanehan, seharusnya kan rencananya dulu, berapa anggarannya, baru dianggarkan. Ini enggak, dibuat anggarannya dulu baru perencanaan. Nah, ini terbalik. Di sini saya ada indikasi, kecurigaan bahwa di sini ada main-main," ungkapnya, di Kawasan Monas, Jakarta, Senin (27/1).
Keanehan tersebut dia temukan ketika mendapatkan penjelasan dari pihak UPT (Unit Pengelola Teknis) Monas. "Saya diterima oleh pengawas dan UPT Monas. Saya minta penjelasan kok bisa begini. Dia ngasih kronologis gimana lelangnya, gimana penganggarannya," jelas dia.
"Nah saya melihat, seharusnya perencanaan dulu baru ikut lelangnya. Ini kan enggak. Lelang dulu baru perencanaan. Ini terbalik. Di sini lah saya sedikit agak bertanya," lanjut Prasetyo.
Dia pun mengatakan, dalam pembicaraan dengan Pemprov DKI Jakarta, pihaknya mendapat penjelaskan bahwa revitalisasi bertujuan untuk menata kawasan Monas.
"Awalnya konsepnya kan memperbaiki, membuat bagus, menata. Ini kan bukan menata, pohon dipotong-potong lalu (ada yang) dipindahkan juga. Kalau dipindahkan masih hidup ya enggak masalah. Dan pohon ini juga sudah puluhan tahun ditanam di sini. Di zaman pemerintah sebelumnya,"
Dia pun menegaskan, bahwa kawasan Monas bukan milik DKI semata, tapi juga Pemerintah pusat. Karena itu Pemprov DKI harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Jadi jangan main salah-salahan, ini kita sedang kondisi ke depan sampai Februari itu banjir. Gimana serapan kita? Sekarang Monas sudah banjir. Tadi saya lihat di gorong-gorong tidak ada pembersihan. Nah gimana ini perawatannya. Itu kan ada anggaran semua," imbuhnya.
4 Fakta Pengungkapan Kasus Peredaran Sabu 288 Kg di Tangerang
Tim Gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggagalkan kasus peredaran narkoba jenis sabu yang akan didistribusikan di daerah Jakarta.
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana, awalnya polisi mendapat informasi dari masyarakat pada Kamis 30 Januari 2020 kemarin bahwa akan ada mobil boks silver yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Merak.
"Mereka akan melintasi Jalan Tol Jakarta-Merak di kilometer 23, daerah Lippo Karawaci Tangerang," kata Nana, Jumat 30 Januari 2020.
Pengejaran ini terjadi di daerah Kampung Gunung Batu RT 02 RW 04, Desa Cijantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dalam proses pengejaran, sempat terjadi baku tembak antara pelaku dengan pihak kepolisian. Lantas bagaimana nasib para pelaku pengedar sabu setelah itu?
Advertisement