Sukses

Tiba Natuna, WNI dari Wuhan Langsung Masuk Ruang Observasi

Jumlah WNI yang tiba di Natuna adalah 238 orang. Ada enam orang yang batal diterbangkan ke Tanah Air dengan sejumlah alasan.

Liputan6.com, Natuna - Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020) siang. Mereka dibawa tiga pesawat, yaitu pesawat Hercules C130, pesawat Boeing 737-400, dan satu pesawat milik TNI AU.

Sekitar 5 menit setelah mendarat, pintu pesawat pertama yang membawa WNI dari Wuhan langsung dibuka. Sejumlah petugas berpakaian putih terlihat keluar dan mempersiapkan penurunan WNI dengan petugas yang ada di darat.

Lima menit kemudian, satu per satu penumpang yang juga berpakaian putih turun dari pesawat yang umumnya menenteng tas jinjing. Dengan berjalan kaki mereka kemudian menuju hanggar observasi yang tak jauh dari titik pendaratan.

Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto menegaskan jumlah WNI yang tiba di Natuna adalah 238 orang. Ada tujuh orang yang batal diterbangkan ke Tanah Air dengan sejumlah alasan.

"Yang tiba fix 238 orang, 4 orang mengundurkan diri dan 3 orang lainnya tidak lolos pemeriksaan oleh Pemerintah China," jelas Terawan di Natuna, Kepri, Minggu pagi.

Dia juga memastikan bahwa sebelum keberangkatan dari Wuhan, China sudah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan WNI yang dipulangkan dari Wuhan dalam kondisi sehat.

"Sebelum diterbangkan ke Indonesia, mereka sudah diperiksa dan dinyatakan sehat. Demikian pula di Indonesia, satu demi satu tahapan mesti kita kerjakan sesuai arahan WHO (Badan Kesehatan Dunia) agar bisa dipastikan semuanya dalam kondisi sehat," ujar Terawan.

Sebelumnya, pesawat yang membawa WNI dari Wuhan, China sudah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. Mereka pun tampak mengenakan pakaian berwarna serba putih.

Pantauan Liputan6.com di Batam, para WNI itu langsung keluar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. Saat mereka turun dari pesawat, satu per satu WNI disemprot cairan antivirus. Proses sterilisasi ini berlangsung sekitar satu jam sebelum kemudian mereka diterbangkan ke Pulau Natuna.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Alasan Isolasi di Natuna

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dipilihnya Natuna sebagai tempat isolasi warga negara Indonesia dari Wuhan, China, karena pulau tersebut jauh dari permukiman penduduk.

Selain itu, Natuna dipilih karena memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga matra TNI yakni Darat, Laut dan Udara.

Hadi menambahkan, jarak landasan (runway) pangkalan militer ke rumah sakit tempat isolasi sangat dekat. Terlebih, fasilitas rumah sakit diyakini mampu menampung hingga 300 pasien.

"TNI mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah," ujar Hadi, Minggu (2/2/2020).