Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020) siang.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, rapat terbatas membahas tentang kepulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Provinsi Hubei, China ke Tanah Air.
"Baru saja rapat terbatas yang dipimpin oleh Bapak Presiden dilakukan di Bandara Halim Perdana Kusuma," ujar Retno usai rapat.
Advertisement
Dalam rapat ini, hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.
Sebelumnya, pesawat yang membawa 238 WNI dari Wuhan, China sudah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. Mereka pun tampak mengenakan pakaian berwarna serba putih.
Pantauan Liputan6.com di Batam, para WNI itu langsung keluar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. Saat mereka turun dari pesawat, satu per satu WNI disemprot cairan antivirus. Proses sterilisasi ini berlangsung sekitar satu jam sebelum kemudian mereka diterbangkan ke Pulau Natuna.
Â
Alasan Memilih Natuna
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dipilihnya Natuna sebagai tempat isolasi warga negara Indonesia dari Wuhan, China, karena pulau tersebut jauh dari permukiman penduduk.
Selain itu, Natuna dipilih karena memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga matra TNI yakni Darat, Laut dan Udara.
Hadi menambahkan, jarak landasan (runway) pangkalan militer ke rumah sakit tempat isolasi sangat dekat. Terlebih, fasilitas rumah sakit diyakini mampu menampung hingga 300 pasien.
TNI mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah," ujar Hadi, Minggu (2/2/2020).
Â
Advertisement