Liputan6.com, Jakarta - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Provinsi DKI Jakarta memperkirakan waktu pengeringan banjir di Underpass Kemayoran membutuhkan waktu paling lama dua hari.
"Normalnya dua hari, tetapi tergantung curah hujan," kata Kadis PKP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di lokasi banjir, Minggu.
Satriadi menegaskan, pihaknya hanya sebatas membantu sesuai arahan kepala daerah. Untuk itu, PKP menurunkan lima unit mobil pompa, gabungan Sudin PKP Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Sejumlah pompa bekerja menyedot air di Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2020).
Advertisement
Hingga pukul 14.00 WIB terpantau sekitar 10 unit pompa yang bekerja di lokasi banjir dari berbagai institusi di antaranya Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).
"Tadi Pak Sekda sudah perintahkan untuk keluarkan semua pompa untuk membantu penyedotan," kata perwira piket Damkar, Sani.
Sani menyatakan, ketinggian air saat ini sekitar empat meter atau masih lebih rendah jika dibandingkan banjir di lokasi sama pada pekan lalu.
"Jumlah pompanya masih sama dan kemarin pengeringan butuh waktu tiga hari," ungkapnya dilansir Antara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah menyatakan tanggung jawab utama penanganan banjir rutin di Underpass Kemayoran dilakukan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran.
"Ini otoritas tanggung jawab PPK kemayoran, tapi karena wilayah, kami turut berpartisipasi," kata Saefullah.
Sekitar pukul 08.00 WIB, air sudah merendam Underpass Gandhi Kemayoran dengan ketinggian empat meter. Pekan lalu, banjir juga merendam lokasi yang sama diakibatkan curah hujan tinggi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement