Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan pantauan terkini situasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan setelah virus corona merebak. Diketahui setelah tiba di tanah air, mereka menjalani masa observasi di Natuna.
Menurut Terawan, sebelum rapat dengan Komisi IX DPR RI, dia menyempatkan diri memantau situasi WNI di Natuna. Lewat komunikasi via pesan dan juga pantauan dari video kegiatan WNI.
"Lalu, pagi ini saya menerima (pesan) WA dan video dari sana. Saya melihat mereka berolahraga bersama makan bersama, situasinya terlihat menyenangkan," kata dia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Advertisement
Kegiatan olahraga dilakukan secara bersama-sama dengan anggota TNI dan petugas Kemenkes yang ditempatkan di Natuna. Hal itu menunjukkan bahwa WNI yang pulang dari Wuhan dalam keadaan yang sehat.
"Teman-teman dari TNI dan Kemenkes, mereka sama-sama senam semua. Itu menunjukkan mereka sehat dan mudah-mudahan betah mereka selama 14 hari (masa observasi)," terang dia.
Selain informasi soal kondisi terakhir WNI yang tengah menjalani masa observasi, Terawan juga mendapat laporan adanya permintaan dari masyarakat sekitar yang mau membantu. Meskipun demikian, dia tidak menjelaskan jenis bantuan yang ditawarkan.
"Kedua saya dapat WA (pesan WhatsApp) dari aparat di Natuna, pemuda Natuna ingin membantu, apa yang bisa dibantu. Sementara saya menjawabnya, mohon sementara dibantu doa saja. Saya lebih baik fair apa adanya," ujar dia.
Sosialisasi kepada masyarakat, lanjut Terawan akan terus dilakukan. Lewat sarana foto juga video. Dia pun berharap proses observasi terhadap 238 WNI dapat berjalan lancar.
"Mudah-mudahan ini berjalan baik. 14 hari di sana, WNI di sana dapat menyelesaikan masa observasi ini dengan baik. Semua doa saya mereka bisa kembali ke keluarganya. Semoga ini bisa berjalan dengan baik. Saya akan ke sana lagi. Saya harus pantau," tegas Terawan.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berita Hoaks
Dia mengungkapkan, hal terberat yang harus dihadapi soal peristiwa ini tentang beredarnya berita hoaks. Karenanya, ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas keshahihannya.
"Mohon izin, memang yang paling berat yang menjadi tantangan saya adalah menghadapi hoaks dan viral berita yang tidak pada porsinya," tutup Terawan.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement