Sukses

Bukan Virus Corona, Pasien Eka Hospital Cibubur Ternyata Didiagnosa Penyakit Ini

Pasien mengalami demam tinggi setelah 10 hari tiba di Indonesia dari China.

Liputan6.com, Jakarta - Eka Hospital Cibubur, Bogor, Jawa Barat mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap satu pasiennya yang sempat diduga terkena virus corona. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, pasien tersebut dinyatakan negatif virus corona.

Dokter spesialis paru Eka Hospital, Paulus Arka mengatakan, pasien tersebut sejatinya tidak memiliki gejala terkait virus corona, selain suhu badannya yang tinggi. Hasil pemeriksaan medis, pasien hanya terinfeksi virus.

"Pasien demam tinggi 40 derajat, ruam kemerahan di kulit. Tapi karena orangtuanya concern dalam waktu 14 hari itu diperiksakan ke poli dan kemudian kita kerjakan sesuai SOP, dan hasil diagnosanya virus infection saja," kata Paulus saat jumpa pers di Eka Hospital Cibubur, Senin (3/2/2020).

Paulus menuturkan, awalnya kecurigaan pasien diduga terkena virus corona lantaran memiliki riwayat perjalanan dari China. Dalam rentang 10 hari setelah sampai di Indonesia, pasien mengalami demam tinggi yang dikhawatirkan sebagai gejala virus corona.

"Jadi baru pulang dari China saat itu pasien. Kita kerjakan sesuai SOP. Hasil laboratorium negatif. Negatif novel corona, Mers, dan SARS, kita uji semua," katanya menegaskan.

Setelah hasil lab menyatakan negatif corona, pihak rumah sakit dengan dinas kesehatan setempat akan memulangkan pasien yang telah dirawat intensif dan diisolasi sejak 30 Januari 2020. Nantinya, pasien akan menjalani kontrol secara berkala agar kondisinya sehat dan fit kembali.

"Pasien kita rencana pulangkan. Karena sejak dua hari awal sudah tak ada gejala," kata Paulus menandasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Diduga Terkena Virus Corona

Seperti diketahui, Eka Hospital Cibubur mendapati seorang pasien dengan gejala seperti terkena virus novel corona. Pemeriksaan sesuai standar dilakukan sejak Rabu 29 Januari 2020 dengan masuk ruang isolasi untuk diobservasi dengan mengambil sampel.

Director of Corporate Customer Relation Eka Hospital, James Carlos mengatakan,pihaknya langsung menangani pasien tersebut sesuai standar operasional prosedur (SOP). Dia menambahkan, pihak rumah sakit juga berkoordinasi dengan Dinkes untuk penanganan yang lebih komperhensif.

"Kami berkoordinasi melakukan penanganan dengan sigap, kooperatif, dan komprehensif tindakan pertolongan pertama kepada pasien suspect pneumonia Tiongkok sesuai dengan prosedur penanganan penyakit tersebut," jelas James menandasi.