Sukses

Orang Mencurigakan Tertangkap Kamera Sebelum Akseyna Ditemukan Tewas, Siapa Dia?

Seorang pengunjung tak sengaja memotret aktivitas di danau UI dua hari sebelum Akseyna ditemukan tewas.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah jepretan kamera pengunjung memperlihatkan orang-orang mencurigakan di Danau Kenanga, Univesitas Indonesia (UI), pada 24 Maret 2015. Foto itu diambil dua hari sebelum mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas di danau tersebut.

Akseyna merupakan mahasiswa S1 Jurusan Biologi, FMIPA UI, angkatan 2013 yang kematiannya masih misteri hingga kini. Sudah hampir lima tahun, polisi belum juga menemukan titik terang kasus dugaan pembunuhan terhadap Akseyna.

Dia ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015. Saat ditemukan, Akseyna mengenakan baju hitam lengan panjang dan tas cokelat. Adapun di dalam tasnya terdapat lima batu konblok.

Ayah korban, Kolonel Sus Mardoto, menyampaikan ada seseorang menghubunginya dan mengaku memiliki foto suasana di Danau Kenanga UI sesaat sebelum Akseyna ditemukan tewas. Foto tersebut diharapkan bisa membantu proses penyidikan kepolisian.

"Saya tidak bisa menyatakan terkait atau tidak terkait, tapi foto ini saya pandang perlu saya cermati. Foto tanggal 24 Maret 2015 di sekitar danau UI," kata Mardoto saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/2/2020).

Mardoto mengakatan, ada seorang pengunjung di Danau Kenanga UI yang tidak sengaja memotret aktivitas beberapa orang.

"Jadi pas foto-foto tertangkap orang-orang yang perlu diperhatikan terkait kasus anak saya (Akseyna), ada yang perlu diperhatikan tanggal itu," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Hingga 6 Kapolres Diganti

Kasus ini akan genap lima tahun pada 26 Maret 2020 mendatang. Hingga pimpinan Polresta Depok berganti enam kali, kasus kematian Akseyna belum juga terungkap.

Kasus ini terjadi sejak masa kepemimpinan Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah, kemudian berganti ke Kombes Dwiyono, lalu Kombes Harry Kurniawan, Kombes Herry Heryawan, Kombes Didik Sugiarto, hingga Kombes Azis Andriansyah.

Awalnya, Akseyna diduga bunuh diri karena depresi. Hal itu berdasarkan keterangan dari 15 saksi yang diperkuat dengan temuan di lapangan seperti kondisi jasad dan ditemukan sepucuk surat di rumah kos Akseyna dengan tulisan, "Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything".

Namun demikian, hipotesis awal itu terbantahkan setelah Polresta Depok menggandeng penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri untuk turut membantu mengusut kasus tersebut. Akseyna dipastikan tewas karena dibunuh.