Sukses

Hendrar Prihadi Bagian dari Nahdliyin Faktor PPP Koalisi dengan PDIP Di Semarang

Ketua PPP Kota Semarang, M. Tafrikhan Marzuki menyebutkan jika sosok Hendrar Prihadi (Hendi) yang merupakan bagian dari Nahdliyin di Kota Semarang menjadi salah satu faktor partainya memberikan dukungan.

Liputan6.com, Jakarta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyusul Demokrat, Nasdem, Golkar, Gerindra, PAN menyatakan diri ikut berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2020. Hal tersebut dinyatakan usai jajaran Pengurus PPP Kota Semarang menggelar pertemuan tertutup dengan PDIP Kota Semarang, Selasa (4/2). Bertempat di kediaman Ketua PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) di jalan Lempongsari, hadir selain ketua juga Sekretaris Kadar Lusman, dan Bendahara M. Rukiyanto.

Ketua PPP Kota Semarang, M. Tafrikhan Marzuki menyebutkan jika sosok Hendrar Prihadi (Hendi) yang merupakan bagian dari Nahdliyin di Kota Semarang menjadi salah satu faktor partainya memberikan dukungan.

"Dengan Kartu Tanda Anggota NU (KARTANU) Pak Hendi secara pribadi, sesungguhnya di Kota Semarang ada unsur nasionalis - religius. Maka hal - hal ke depan yang belum tertangani kita dari PPP dan kekuatan sosial lainnya akan bersama - sama terus membantu," terang Tafrikhan.

"Maka hari ini kami sampai apresiasi atas segala hal positif di Kota Semarang yang perkembangannya sangat pesat, dan kemudian sekaligus menyampaikan sikap politik dari PPP (Kota Semarang)," tambahnya.

Di sisi lain meskipun PPP tidak memiliki perwakilan di DPRD Kota Semarang, namun Sekretaris PDI Perjuangan, Kadar Lusman meyakini jika PPP akan memiliki peran penting dalam proses demokrasi Pilwalkot Semarang 2020.

"Hari ini PPP juga sudah mantab menyampaikan sikap sepakat berkoalisi, tentu hal ini menjadi sebuah hal yang positif. Sehingga dengan hampir semua elemen Partai Politik berkoalisi, kondusifitasnya nanti akan semakin terjaga," tutur pria yang akrab disapa Pilus itu.

"Harapannya tentu dengan kondusitifas yang akan dijaga bersama ini, keberlanjutan pembangunan tidak akan terganggu oleh proses demokrasi. Saya rasa semarang ini istimewa, tidak seperti daerah - daerah lainnya," imbuhnya.

Adapun karena PPP tidak memiliki kursi di DPRD Kota Semarang, maka sampai saat ini dengan sepakatnya PDIP, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PAN, dan Golkar, calon Wali Kota Semarang 2020 yang akan diusung oleh koalisi bersama tersebut telah mengantongi dukungan 38 kursi DPRD. Jumlah tersebut menyisakan PKS dengan 6 kursi, PKB dengan 4 kursi, dan PSI dengan 2 kursi. Dengan hitung - hitungan itu bila PKS, PKB, dan PSI tak kunjung sepakat dengan PDIP, ada kemungkinan muncul satu pasang calon lagi selain petahana di Pilwalkot Semarang 2020.

Sementara itu Jika PKS Kota Semarang yang sudah membuka komunikasi dengan PDIP akhirnya sepakat berkoalisi, maka dapat dipastikan Pilwalkot Semarang 2020 hanya akan diisi pasangan calon tunggal. Atau sebaliknya, bila PKB Kota Semarang yang santer dikabarkan berganti kepemimpinan dari Soemarmo kepada Mahsun yang sepakat berkoalisi, maka prediksi calon tunggal tetap menguat. Sedangkan dengan syarat minimal dukungan calon wali kota sebanyak 10 Kursi DPRD Kota Semarang, PSI Kota Semarang dengan 2 kursi tak dapat berperan besar.

 

(*)