Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah masih mengkaji kebijakan penundaan pengiriman kargo barang dari China, meski larangan penerbangan ke dan dari negeri tirai bambu itu telah berlaku. Pemerintah juga telah menunda impor barang dari negara tersebut.
Larangan penerbangan dan impor itu menyusul wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
"Kargo lagi dipikirin. Pada dasarnya kan barang itu enggak ada masalah," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa 4 Februari 2020.
Advertisement
Budi Karya mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan kemungkinan mengirimkan barang tanpa menurunkan awak pesawat. Namun, hal itu belum diputuskan.
"Jadi yang sedang kita akan finalisasikan itu barang tetap bisa jalan tapi awak pesawatnya itu tidak turun. Atau awak kapalnya tidak turun dan kita periksa," jelas dia soal pengiriman barang atau kargo dari China.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terkait Penerbangan ke China
Budi mengaku belum memutuskan batasan waktu larangan penerbangan Indonesia-China. Budi juga membuka kemungkinan untuk mengalihkan rute penerbangan China ke negara-negara lain.
Hal itu menyusul masih banyaknya turis dan tenaga kerja China yang berada di Indonesia, sementara penerbangan telah ditutup pemerintah.
"Itu solusi, tapi ada syarat-syaratnya tentu di negara-negara itu. Termasuk itu yang harus kita bahas," tutur Budi.
Seperti diketahui, larangan penerbangan Indonesia-China mulai berlaku per Rabu (5/2/2020), pukul 00.00 WIB. Bagi turis ataupun tenaga kerja China yang kini masih di Indonesia, mereka diberikan fasilitas perpanjangan visa overstay hingga sebulan ke depan.
Pemerintah juga memberlakukan larangan turis China masuk ke Indonesia. Pembatasan itu akan dimonitor setiap dua minggu sekali.
Advertisement