Sukses

Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS, Nasdem: Jangan Bermain Api

Menurut Ahmad, ISIS bukan hanya kelompok kejahatan biasa melainkan kelompok kejahatan ideologi dan akan mengancam keamanan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad M Ali setuju dengan keputusan Presiden Jokowi yang menolak untuk memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) eks Islamiq Iraq and Syria (ISIS) ke Indonesia.

Hal ini disampaikan Waketum Nasdem di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Kamis, (6/2/2020). Sesaat setelah menghadiri acara Partai Nasdem Peduli Kesehatan Berbagi Masker dan Sabun Anti Septic untuk masyarakat Jakarta.

"Hari ini mereka sudah berperang dan kemudian mendeklarasikan diri sebagai negara ISIS. Terus kita akan gegabah membawa mereka kembali ke Indonesia. Ini sama dengan kita memelihara anak harimau. Kalau saya ingin mengatakan pemerintah berpikir-pikir lagi deh. Lebih tegasnya, janganlah bermain-main untuk mengambil resiko itu," ujar Ahmad M Ali.

Menurut Ahmad, ISIS bukan hanya kelompok kejahatan biasa melainkan kelompok kejahatan ideologi dan akan mengancam keamanan negara.

"Ini adalah kelompok kejahatan ideologi, nanti akan sangat mengancam keamanan negara, menurut saya. Sehingga pemerintah harus berhitung kembali dan kalau lebih tegas saya katakan bahwa jangan bermain-main dengan api," lanjutnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Perlu Ada Kualifikasi

Namun begitu, Ahmad mengungkapkan, perlu ada kualifikasi terhadap WNI eks ISIS ini. Karena tidak semua WNI itu bagian daripada ISIS. Ada juga dari mereka merupakan korban dari keluarga yang dibawa ke sana. Ia juga mempertanyakan pada sisi kemanusiaan dan ancaman yang mana yang harus dicegah.

"Ada orang dan kepala keluarga yang tanpa ia sadari membawa keluarganya, begitu mempertimbangkan sisi kemanusiaan yang mana yang kemudian menjadi pertimbangan. Kemudian pada sisi ancaman yang mana yang harus kita cegah," ucap Ahmad.

Untuk itu, ia mengaku setuju jika kualifikasi ini dilakukan terhadap WNI eks ISIS. Jika pemahaman mereka terpapar paham ini.

"Tapi kalau secara ideologi sudah tersimpan secara langsung, saya bilang jangan," tegas Ahmad.

(Okti Nur Alifia)