Liputan6.com, Jakarta - 28 Juni 2019, helikopter TNI hilang kontak setelah 5 menit terbang dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani, Papua. Hampir 7 bulan, pencarian helikopter tersebut belum membuahkan hasil.
Komandan Kodim 1715 Yahukimo Letkol Inf Eko Budi mengakui belum ada informasi yang tepat tentang keberadaan helikopter MI 17 yang hilang itu. Meski, lanjut dia, ada kabar di media sosial yang menyebutkan lokasi keberadaan heli tersebut ditemukan.
"Sampai saat ini belum ada petunjuk atau informasi yang memastikan lokasi keberadaan helikopter seperti yang diposting di media sosial," kata Budi seperti dilansir Antara, Jumat (7/2/2020).
Advertisement
Menurut dia, sejak beredarnya foto yang diklaim sebagai reruntuhan helikopter yang mengangkut 12 penumpang termasuk awak pesawat itu, pihaknya sudah mengefektifkan kembali pencarian. Namun, belum ada petunjuk, termasuk dari Kampung Oksob.
“Kami saat ini terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengumpulkan kembali informasi guna menemukan keberadaan helikopter tersebut,” aku Budi seraya mengakui, pencaharian akan dilakukan ke kampung di sekitar Distrik Oksob.
Wilayah Distrik Oksob terdiri dari enam kampung, termasuk Oksob dan dari penuturan warga hanya tiga kampung saja yang berpenduduk sedang tiga kampung lainnya tidak berpenghuni dan dibilang kampung sakral, termasuk kampung Mirin.
Tim pencarian helikopter memang tidak melakukan pencarian di kampung Mirin, aku Dandim Yahukimo yang wilayahnya membawahi Kabupaten Pegunungan Bintang dan Nduga.
Helikopter MI 17 No Reg HA 5138 beserta 12 penumpang termasuk lima anggota Yonif 725/WRG dinyatakan hilang sejak 28 Juni 2019.
Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:
Usai Kirim Logistik
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru yang sebelumnya terbang ke Okbibab.
Helikopter tersebut tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab. Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.
Okbibab, merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Sekitar pukul 11.44 WIT helikopter terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49 WIT pilot sempat mengucapkan “terima kasih” setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara.
Adapun nama anggota satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten (Cpn) Aris (pilot), Lettu (Cpn) Bambang (pilot), Lettu (Cpn) Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Advertisement