Liputan6.com, Jakarta - Kedua mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kini nyaris buta setelah diserang orang tak dikenal menggunakan air keras. Belakangan, polisi menangkap dua terduga penyerang Novel yang merupakan anggota Polri aktif, yakni RM dan RB.
Insiden penyerangan itu terjadi di dekat kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017 silam. Saat itu Novel Baswedan baru saja selesai menunaikan salat subuh di masjid yang tak jauh dari rumah.Â
Berbagai upaya telah dilakukan Novel untuk menyembuhkan matanya. Sebelum dibawa ke Rumah Sakit Singapura, penyidik KPK ini pernah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center (JEC).
Advertisement
Jumat 7 Februari 2020 kemarin, jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus penyerangan air keras di dekat rumah Novel Baswedan. Namun penyidik KPK itu tidak bisa mengikuti rekonstruksi yang digelar sejak pukul 03.00 WIB dini hari.
Novel tidak bisa mengikuti rekonstruksi dengan alasan kesehatan, khususnya mata. Apalagi rekonstruksi dilakukan pada pagi buta yang membuat Novel bertanya-tanya.
Berikut kondisi terbaru mata penyidik KPK Novel Baswedan yang dihimpun Liputan6.com:Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mata kiri Novel Baswedan tak dapat diperbaiki lagi
Advertisement
Sebagian kerusakan ada di retina mata. Kondisi ini membuat mata kiri Novel hanya bisa melihat cahaya
6 bulan terakhir, kondisi mata kiri Novel Baswedan semakin memburuk Penyidik KPK ini kerap mengeluh sakit.
Advertisement
Sebulan terakhir bahkan semakin parah. Pada 8 Januari 2020, Novel sempat ditangani dokter RS JEC
20 Januari 2020, Novel Baswedan kembali menjalani operasi di RS Singapura dan diberikan injeksi antibiotik
Advertisement