Sukses

Baku Hantam di Kongres PAN, Pintu Kaca Pecah dan Sejumlah Kader Terluka

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Merdisyam sempat berteriak memberikan instruksi keras.

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan tidak terelakkan selama perhelatan Kongres PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara. Salah seorang peserta pun tampak terluka di bagian kepala akibat baku hantam sesama kader.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (11/2/2020) siang, Caketum PAN Mulfachri Harahap kembali ke ruang rapat sekitar pukul 13.30 Wita. Dia didampingi rombongan massa pendukung.

Saat tiba di ruang kongres, tampak dari jauh terdengar teriakan. Dari dalam, peserta Kongres PAN melempari kubu Mulfachri dengan kursi.

Beberapa peserta kemudian dievakuasi. Tampak satu di antaranya mengalami pendarahan di kepala.

Tidak berhenti di situ, massa kembali terlihat menyerbu. Petugas kepolisian pun tidak dapat menahan diri dan menerjunkan tim menangani insiden bak tawuran itu.

Pintu kaca hotel pun pecah. Massa berhamburan maju mundur. Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Merdisyam berteriak memberikan instruksi keras.

2 dari 2 halaman

Polisi Masuk Ruang Sidang

Berdasarkan pantauan sebelumnya, suasana ruang sidang memang terus memanas. Ada kursi, gelas plastik air mineral, hingga, kardus air mineral yang dilempar. Hingga aparat keamanan masuk ke dalam ruang sidang untuk meredakan situasi. Polisi berdiri di antara peserta yang sudah terbagi dalam dua kelompok.

Ada kelompok peserta yang menginginkan sidang tetap dilanjutkan. Sementara ada sekelompok peserta yang meminta agar orang-orang yang bukan peserta keluar dari ruang sedang. "Yang bukan peserta, keluar!," demikian pernyataan yang keluar.

"99 persen (sidang) kondusif. Jangan terganggu oleh 1 persen yang mau rusuh. Boleh main taktis persidangan tapi jangan kekanak-kanakan," ungkap suara yang lain. Asalnya dari panggung utama.

Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) Kongres PAN, Eko Hendro Purnomo pun sampai meminta agar segenap peserta sidang untuk kembali tenang agar sidang dapat dilanjutkan. "Pak, duduk Pak," ujar Eko.

Â