Sukses

Gerindra: Gelar Formula E, Jakarta Akan Mendapat Citra Positif

Menurut Taufik, akan ada dampak besar jika perhelatan Formula E digelar di Jakarta, yakni citra positif dan manfaat ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Formula E di Jakarta menuai kritik dari PDIP dan PSI. Acara balapan mobil listrik itu dianggap hanya memboroskan anggaran tanpa ada kajian keuntungan yang akan didapat oleh Jakarta sebagai tuan rumah.

Namun, Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik berbeda pandangan mengenai gelaran Formula E. Menurut politikus Gerindra itu, ajang ini bukan soal untung ruginya, namun citra Indonesia di mata internasional.

Dia menuturkan, akan ada dampak besar jika perhelatan Formula E diselenggarakan di Jakarta, yakni citra positif dan manfaat ekonomi.

"Jangan berpikir untungnya, begitu ada event langsung untung. Tadi saya bilang ada persepsi aman di dunia terhadap Jakarta. Persepsi aman itu muncul dari berbagai belahan dunia terhadap Jakarta, maka otomatis investor akan masuk. Jadi bukan kaya jualan dagang gado-gado," kata Taufik di Balai Kota, Selasa (11/2/2020).

Tidak hanya itu, Taufik juga membela Pemprov DKI mengenai lokasi lintasan Formula E. Pemprov memilih lokasi Monumen Nasional (Monas) sebagai lokasi balapan. Namun, dikhawatirkan kawasan Monas akan rusak pasca-perhelatan Formula E.

Taufik justru meminta seluruh pihak tidak perlu ribut-ribut mengenai hal teknis. "Kalau ini kan soal teknis, kalau soal teknis jangan kita yang ngomonglah. Kan enggak ngerti," papar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pengelola GBK Legowo

Sementara itu, Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto menyatakan, tidak masalah jika pada akhirnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan sirkuit Formula E tetap digelar di kawasan Monas. Pihaknya memang tidak pernah memaksakan agar GBK dipilih sebagai sirkuit Formula E.

Padahal, GBK telah menggelar konferensi pers untuk menawarkan alternatif rute di kawasan GBK. Dengan titik fokal berada di area lingkar dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Kalau benar Monas sudah ya, tentu kita sama-sama gembira bisa nonton juga itu saja," ujar Winarto di GBK, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Winarto baru mendengar kabar Pemprov DKI menetapkan Monas sebagai sirkuit Formula E dari pertanyaan wartawan saat konferensi pers. Satu jam sebelum GBK konferensi pers, Sekda DKI Saefullah mengumumkan Pemprov tetap memilih Monas karena sudah tak dilarang.

Di sisi lain, Winarto sudah panjang lebar menjelaskan rencana rute sirkuit, pit stop, hingga festival pergelaran Formula E. Dia bahkan sudah memikirkan solusi agar masyarakat tetap bisa menggunakan area GBK untuk berolahraga.

Winarto mengatakan, Pemprov DKI menggelar rapat bersama pihak GBK pada Jumat, 7 Februari lalu. Musababnya, kawasan Monas yang dipilih Pemprov DKI tak boleh dipakai oleh Mensesneg Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah Kawasan GBK.

"Hari jumat, untuk menjajaki untuk di GBK kami sampaikan siap bantu. Yang menjadi concern adalah kepentingan publik tidak terganggu," jelasnya.

Kendati pada akhirnya GBK batal menjadi sirkuit, Winarto menegaskan dari awal memang posisi mereka tidak ngotot.

"Enggak, kami lebih mengakomodir kalau tidak ada tempat lain dari awal posisinya begitu," kata Winarto.

 

Reporter: Yunita Amalia-Ahda Bayhaqi/Merdeka.com