Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai masih terlalu dini menyimpulkan Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dengan pemerintah. Sebab, isyarat tersebut baru lewat pernyataan Zulkifli Hasan usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum PAN. Ketika itu Zulkifli mengatakan PAN akan rugi jika menjadi oposisi.
"Nah, apakah dengan demikian itu isyarat bahwa PAN itu pingin bergabung dengan pemerintah kan terlalu awal juga untuk menyimpulkan demikian," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Menurut dia, Zulkifli akan memperjelas maksud pernyataan tersebut. Dia tak melihat pernyataan itu sebagai isyarat PAN ingin bergabung dengan koalisi pemerintah.
Advertisement
"Saat ini, menurut kami di PPP itu belum bisa disimpulkan bahwa PAN itu pingin masuk ke dalam koalisi pemerintahan," kata Arsul.
Anggota DPR Komisi III itu enggan berandai-andai PAN bakal gabung dengan pemerintah. Pembicaraan gabung tidaknya, kata Arsul, harus dilakukan antara Presiden Joko Widodo dengan Zulkifli.
"Harus ditanyakan pada Presiden dan Pak Zul," ucapnya.
Zulkifli sendiri menjelaskan bahwa pernyataan soal rugi jadi oposisi bukan berarti PAN masuk sebagai pendukung pemerintah. Dia menegaskan, PAN akan menjadi mitra kritis pemerintah.
"Saya bilang saya nggak dukung Pak Jokowi, ya nggak mungkin minta masuk ke sana, biarkan saja kita seperti ini. Kita akan jadi mitra yang anu, yang kritis bisa memberikan solusi terhadap persoalan bangsa yang kita hadapi," kata Zulkifli.
Dia juga menyinggung Prabowo Subianto yang dulu lawan politik Jokowi kini menjadi Menteri Pertahanan. Zulkifli mengaku PAN tak perlu kirim orang untuk jadi menteri.
"Saya di luar saja," tegas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Posisi Politik PAN
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bicara posisi politik PAN usai terpilih kembali sebagai ketua umum. Dia memberikan sinyal PAN tidak ke arah oposisi.
Zulkifli menilai, bakal rugi jika PAN terjebak posisi oposisi seperti halnya Partai Keadilan Sejahtera. Zulkifli juga ingin PAN menjadi partai yang berada di tengah-tengah.
"Kalau opsisi itu sudah diambil taglinenya oleh PKS kalau kita ikut masuk ke situ isu oposisi yang sudah diambil oleh itu temen kita partai itu akan sangat merugikan kita, kalau kita bergerak ke kanan ke kanan sekali, kita kalah kalah kita," ujar dia saat penutupan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement