Liputan6.com, Jakarta - Laksdya TNI Aan Kurnia resmi melakukan serah terima jabatan Kepala Bakamla RI dengan Laksamana Madya TNI (Pur) Achmad Taufiqoerrochman.
Upacara serah terima jabatan ini digelar dilakukan di kantor pusat Bakamla, Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Aan pun mengucapkan rasa syukur karena karena banyak pihak telah mengakui kemampuan Bakamla.
Advertisement
"Melengkapi rasa syukur ini, saya bersyukur karena momentum untuk mengembangkan amanah ini, terjadi pada saat yang tepat di tengah berkibarnya reputasi Bakamla RI seiring keinginan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuannya," kata Aan dalam amanat yang disampaikannya.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Laksmana Madya Achmad Taufiqoerrochman atas semua usaha dan pengabdian sudah dilaksanakan terhadap Bakamla dengan baik.
"Kita bisa melihat kemajuan Bakamla saat ini. Ini semua atas kerja keras dari beliau," jelas Aan.
Meski demikian, dia menyadari sepenuhnya, tantangan ke depan tidaklah mudah.
"Bahwa tantangan tugas ke depan Bakamla RI tidaklah semakin ringan, bahkan akan semakin bertambah berat bersamaan dengan amanah dan kepercayaan yang semakin meningkat," ungkap Aan.
Namun, menurut dia, dengan semangat kebersamaan dan soliditas, serta didukung loyalitas integritas keikhlasan, dan etos kerja yang tinggi dari seluruh personel dan jajarannya, semua bisa dihadapi dengan baik.
"Serta dorongan dan doa restu dari seluruh rakyat Indonesia saya, bahwa kita semua akan mampu menghadapi tugas berat apapun dalam menegakan keamanan dan keselamatan di wilayah laut yuridiksi Indonesia," kata Kepala Bakamla Laksdya Aan Kurnia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fokus Natuna Utara
Aan Kurnia mengatakan, tantangan di awal baginya adalah menyelesaikan masalah di beberapa wilayah laut yang menjadi teritori Indonesia.
"Masalah kehadiran di laut. Ini nanti akan saya tingkatkan di daerah spot area, tidak di semua area, tapi di beberapa area yang memang perlu kita hadirkan di sana," kata Aan.
Dia tak menjelaskan lebih lanjut soal area yang akan dijadikan prioritas. Namun, dia menyebut Natuna Utara menjadi salah satunya.
"Spot area banyak, ada beberapa tempat. Tapi tidak perlu kita jelaskan. Tapi sementara ini kita fokus ke masalah Natuna Utara," ujar Aan.
Menurut dia, memang tantangan ke depan akan sangat berat.
"Kepentingan nasional Indonesia dan tantangan masalah maritim di Indonesia ini semakin meningkat, dan mungkin menjadi pusat perhatian," ucap Aan.
Salah satunya adalah mengawal nelayan-nelayan Indonesia, agar aman.
"Untuk kepentingan nasional, contoh masalah nelayan lah. Ini nanti akan saya kawal," pungkasnya.
Â
Â
Advertisement