Liputan6.com, Jakarta - Penjualan masker di apotek-apotek telah meningkat drastis. Imbasnya stok masker menjadi langka, dan harganya ikut terkatrol naik. Hal ini disebabkan virus corona yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat di berbagai daerah.
Terkait hal ini, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, itu karena masyarakat berlebihan dalam menyikapinya.
"Masker salahmu sendiri kok beli? Enggak usah. Masker itu untuk yang sakit. Tadi Parani bilang dari WHO (Dr. Paranietharan) enggak ada gunanya. (Masker) untuk yang sakit supaya tidak menulari orang lain kalau sakit. Kalau sehat enggak perlu," kata Terawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Advertisement
Menurut dia, masyarakat jangan panik. "Enggak perlu," jelas Terawan.
Dia menuturkan, harga masker mahal karena begitulah pasar menyikapi permintaan konsumen.
"Itu kan pasar begitu. Kalau dibutuhkan, banyak harga naik. Kalau orang nyari malah justru makin mahal. Kan begitu. Tapi kalau enggak ada yang nyari turun sendiri harganya," pungkasnya.