Sukses

Buku Kisah di Penjara, Ahok Marah ke Semua Orang hingga Tak Ingin Jabatan

Saat berada di dalam hotel prodeo, Ahok mengaku sempat marah kepada semua orang.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok meluncurkan buku "Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob".

Dalam kesempatan tersebut, Ahok menceritakan kisah hidupnya ketika berada di balik jeruji besi. Ahok divonis dua tahun penjara atas kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017 silam.

Saat berada di dalam hotel prodeo, Ahok mengaku sempat marah kepada semua orang. "Ya, pada semua orang," ucap Ahok, Senin (17/2/2020).

Meski begitu, Ahok mengaku bisa menguasai kemarahannya saat bertemu dengan mantan Dirut Pertamina, Massa Manik.

Selain itu, Ahok juga sempat stres ketika akan bercerai dengan Veronica Tan. Dia mengatakan, bagi orang Tionghoa, perceraian adalah hal yang memalukan.

Berikut 3 curahan hati Ahok ketika berada di dalam penjara yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Marah pada Semua Orang

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengaku bahwa dirinya sempat sangat marah ketika pertama kali masuk penjara.

Saat ditanya apakah Ahok juga marah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pria yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina itupun tak menampik.

"Ya, pada semua orang," ucap Ahok.

Namun, dirinya mengaku bisa menguasai kemarahannya saat bertemu dengan mantan Dirut Pertamina, Massa Manik.

"Dia cerita kalau masuk tahanan jangan panjang stresnya, ke puncak stres, agar segera balik. Saya beruntung saya mulai temukan ketenangan," kata Ahok.

Sebab, kata dia, saat masuk penjara dirinya marah dan tidak terima atas tuduhan yang dilayangkan padanya.

"Saya tidak terima masa gubernur aktif masuk penjara, saya marah tapi setelah memaafkan orang, plong. Saya marah dan benci, tapi kita jangan benci sama orang kita sendiri yang sakit," tandas Ahok.

 

3 dari 4 halaman

Sempat Stres

Ahok mengaku stres ketika akan bercerai dengan Veronica Tan. Ahok mengatakan, bagi orang Tionghoa, perceraian adalah hal yang memalukan.

"Saya stres, reputasi sudah rusak, cerai, dan orang gereja menghakimi saya. Seolah-olah saya sebagai pendosa," kata Ahok.

Ahok mengaku dirinya tak pernah sekalipun mengucapkan kata cerai. Dia mengaku sudah berusaha merebut kembali mantan istrinya, Veronica Tan.

"Kalau ada laki-laki lain yang membuat dia tertarik, saya kurangnya apa? Apa saya kurang gagah? Saya nggak akan kalah, rebut kembali," kata dia.

Namun, pada akhirnya, keduanya memutuskan untuk bercerai. Saat itu, kata dia, semua harta tidak dibagi dua, namun diberikan kepada ketiga anak Ahok dan Veronica Tan.

"Saya bergumul, jadi tensi saya drop, perceraian paling merugikan, reputasi, harta habis. Saya mau tinggal di mana. Mana emaknya boleh tinggal sama dia (anak-anak)," kata Ahok.

Namun, saat dirinya membaca kembali ayat-ayat Tuhan, Ahok mengaku mulai tenang.

"Di dunia ini kalau satu pintu ditutup, pintu lain dibuka, Allah tidak pernah memberi kita cobaan yang tidak ada jalan keluar. Saya harus belajar, ketika saya iklas melepaskan semua," tandas Ahok.

 

4 dari 4 halaman

Tak Pernah Inginkan Jabatan

Ahok pun mengaku, dirinya tidak menginginkan jabatan. Ketika ada sebuah pelanggaran, dia hanya ingin memperjuangkannya.

Ahok sempat ditanya apakah dirinya ingin menjadi Presiden setelah kasus yang menimpanya hingga berujung hukuman 2 tahun penjara. Ia juga sempat ditanya soal kegagalannya terpilih kembali Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 silam.

"Orang bilang ambisius politik, apa bedanya saya dengan politisi dengan ambisius politik? Kalau ambisius politik akan mempertahankan selama-lamanya," jawab Ahok.

Ia mengatakan, dirinya bukanlah seseorang dengan ambisius politik.

"Memperjuangkan kebenaran, keadilan, kemanusiaan, kamu akan memperjuangkan keadilan sosial di mana konstitusi dilaksanakan. Saya tidak pernah menginginkan jabatan, ketika ada pelanggaran saya hanya ingin memperjuangkannya," kata Ahok.

Selain itu, Ahok yang sekarang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina itu juga mengatakan jujur adalah reputasi politisi yang baik. Itulah yang ia sosialisasikan pula di saat sekarang bergabung menjadi kader PDIP.

"Saya tidak masuk ke struktur partai, tapi saya jadi fungsional partai. Bahwa jujur itu adalah reputasi politisi yang baik," tegas Ahok.