Sukses

Empat Tahun Sukses Bangun Kota Semarang, Hendi: Tidak Boleh Puas, Masih Banyak PR!

Hendi menegaskan keberhasilan itu berkat kerja sama yang kuat warganya.

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi memimpin upacara Hari Kesadaran Nasional di Halaman Balaikota Semarang, Senin (17/2). Dalam upacara tersebut, Hendi menegaskan tentang mimpi besar Kota Semarang. 

"Ketika ada yang meragukan terbangunnya jalur underground di Simpang Lima Kota Semarang, katakan Semarang bisa! Ketika ada yang menyangsikan bakal adanya International Convention Center di Kota Semarang, katakan Semarang bisa! Ketika ada yang meremehkan Semarang dapat menanggulangi banjir setuntas-tuntasnya, katakan Semarang bisa! Jangan pernah batasi mimpi Kota Semarang, karena meskipun APBD dan SDM kita tidak sebanyak Pemerintah kota besar lainnya, tapi keinginan kuat yang dalam diri setiap individu di Kota Semarang menjadi modal terbesar," katanya dengan lantang. 

Ya, pagi itu dalam pidatonya, Hendi secara khusus menceritakan kilas balik perjalanan pembangunan Kota Semarang, serta mimpi dan target ke depan. Hal itu disampaikan mengingat pada 17 Februari 2020 merupakan peringatan masa jabatan tahun ke-4nya.

Dia pun menegaskan bahwa capaian demi capaian yang diraih selama empat tahun kepemimpinannya semata-mata bukan hasil pemikiran Hendi-Ita, melainkan merupakan buah konsep pembangunan bergerak bersama dari seluruh elemen masyarakat.

"Kota Semarang hari ini bukan hasil keringat dan pemikiran Hendi-Ita, melainkan hasil keringat dan pemikiran bersama," tegas Hendi yang disambut tepuk tangan peserta upacaya yang hadir.

Adapun selama dia memimpin Kota Semarang, sejumlah tren positif pembangunan memang berhasil diupayakan serta diwujudkannya. Mulai dari wilayah rawan banjir yang pada tahun 2011 sebesar 41,02 persen menjadi hanya 13,71 persen di 2019.

Jlan kondisi tidak baik yang pada tahun 2011 sebesar 54 persen jadi menyisakan 5,09 persen di 2019. Juga investasi masuk dalam satu tahun pada 2011 hanya sebesar 0,9 triliun, kemudian meningkat hingga Rp35 Triliun di 2019, sampai angka kemiskinan yang pada tahun 2011 sebesar 5,68 persen ditekan ke angka 3,98 persen di 2019.

Namun di sisi lain dengan pencapaian yang telah didapat, pihaknya berpesan kepada seluruh jajarannya untuk tidak berpuas diri, dan justru semakin terpacu untuk meningkatkan berbagai upaya pembangunan.

"Hari ini kita tidak boleh puas begitu saja dengan statistik-statistik yang ada, karena kedepannya masih banyak PR, seperti penanganan banjir harus setuntas-tuntasnya, dan infrastruktur harus terbangun sebaik-baiknya. Kita harus terus masuk ke setiap aspek kehidupan masyarakat untuk mencari tahu problem yang dihadapi masyarakat, dan harus ada komitmen untuk bisa menyelesaikan setiap persoalan tersebut," katanya.

Salah satu persoalan yang akan terus dicarikan solusinya adalah terkait dengan pelayanan PDAM. "Berdasarkan laporan yang sering diterima ini bergeser, dulu persoalan PDAM, banjir, kemacetan. Sekarang banjir sudah digeser oleh PDAM, kerusakan tempat publik." Hendi pun berpesan kepada direksi PDAM agar lebih kreatif berinvestasi demi memberikan pelayanan terbaik bagi warga Kota Semarang.

"PDAM menjadi pekerjaan rumah untuk kita fokus mengatasi. Direksi sekarang jangan berpuas diri dengan cuma memungut biaya langganan dan pemakaian air dari masyarakat, tapi bagaimana memungut kemudian dipergunakan kembali untuk investasi yang bisa melayani masyarakat dengan baik. Penyediaan air bersih, lancar, tidak keruh, tidak ada antrian itu yang menjadi harapan kita," ujarnya.

Investasi yang dimaksud Hendi yaitu berbagai proyek yang sudah dimulai ataupun yang baru diproses. Antara lain SPAM Semarang Barat, IPAL Pudak Payung, pengelolaan polder di daerah Semarang Timur. "Sudah dimulai investasi dari tahun kemarin yaitu SPAM Semarang Barat yang nilainya mencapai Rp1,3 triliun. Rp400 miliar dari Pemerintah Kota dan PDAM, Rp480 miliar dari investor, dan Rp500 miliar dari pemerintah pusat," terangnya.

Sementara yang akan dilelang yaitu IPAL Pudak Payung, sumber air baku di Pudak Payung untuk bisa mengaliri daerah atas Semarang Selatan. Yang baru yaitu rencana investasi beberapa polder di Semarang Timur. "Kemarin bertemu dengan beberapa calon investor, akan dilakukan lelang investasi beberapa polder dan kali di Semarang Timur, Insyaa Allah selesai di tahun 2021. Dengan demikian, periode yang akan datang best complain sudah tidak PDAM lagi," jelasnya.

Rangkaian Upacara Peringatan 4 Tahun Kepemimpinan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan oleh wali kota kepada salah seorang pejuang veteran dan pejuang lingkungan, Penyerahan SK Kenaikan pangkat periode 1 April 2020 tahap I kepada 354 PNS.

Juga penyerahan CSR dari Bank Mandiri berupa dua unit mobil golf untuk digunakan sebagai pelayanan bagi pengunjung kawasan Kota Lama. Mobil golf ini memiliki spesifikasi yang sama pertsis dengan yang digunakan di istana presiden. Mobil bermerk Club Car merupakan hasil pabrikan Amerika, dengan kapasitas delapan seat dan jarak tempuh enam jam non stop.

 

(*)