Sukses

Polisi Akan Autopsi Jasad Kucing Mati Dipukuli Sopir Angkot

Menurutnya, pemukulan yang dilakukan RH sangatlah tidak pantas meski untuk seekor hewan. Bahkan kucing malang tersebut diketahui sempat mengalami sekarat, sebelum akhirnya meregang nyawa.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi akan autopsi jasad kucing yang dipukul hingga mati oleh sopir angkutan di Bekasi berinisial RH. Tindakan ini perlu dilakukan untuk melengkapi proses penyidikan polisi.

Sang pelapor, Doni Hendaru dari Animal Defenders Indonesia mengapresiasi langkah polisi yang bergerak cepat menindaklanjuti kasus yang kini tengah viral di jagat maya.

"Polres sangat proaktif dan sekarang sudah ada tindakan nyata, kami pun nanti diajak ke lokasi untuk menggali kuburan dan kami akan autopsi kucingnya untuk kelengkapan penyidikan," kata Doni, Selasa (18/2/2020).

Menurutnya, pemukulan yang dilakukan RH sangatlah tidak pantas meski untuk seekor hewan. Bahkan kucing malang tersebut diketahui sempat mengalami sekarat, sebelum akhirnya meregang nyawa.

"Ya diautopsi itu untuk menentukan penyebab kematiannya, walau di video sudah lengkap ya. Tapi bagi kami sekali pukul dan langsung mati itu luar biasa ya," ujar Doni.

Ia sendiri mengaku masih ragu dengan motif pelaku yang berdalih si kucing telah buang kotoran di pot kembang miliknya, hingga membuat pelaku kesal dan nekat mukul.

"Tapi diminta bukti kalau kucing itu pup, dia (pelaku) nggak bisa, cuma menduga aja. Dan permasalahan buang air sembarangan ya penyelesaiannya bukan dengan dibunuh, itu salah," tegasnya.

Meski telah ditangkap dan menyesali perbuatannya, sambung Doni, namun gerak gerik pelaku seolah tak menunjukkan penyesalan. Bahkan pelaku sempat bersitegang dengan seorang ibu-ibu saat hendak dikonfrontir.

"Hampir terjadi pemukulan 3 lawan 1, ibu-ibunya cuma sendiri. Itu bagi kami bukan tindakan yang baik, tidak ada kesan menyesal sama sekali," paparnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pemilik Memaafkan

Sang pemilik kucing, Sugiyah (42) mengaku telah memaafkan pelaku atas perbuatannya menghilangkan nyawa hewan peliharaan yang dinamainya Blacky itu.

"Kebetulan pelaku tetangga saya, sudah 9 tahun. Beliau juga baik sama saya. Jadi saya percaya beliau juga khilaf, ya jadi kita memaafkan," kata Sugiyah.

Ia menjelaskan rekaman CCTV yang berisi aksi pemukulan pelaku terhadap kucing kesayangannya itu, awalnya disebarkan oleh sang anak di akun Instagram miliknya. Ia sendiri tak menyangka video tersebut akan viral dan dilaporkan oleh komunitas pecinta hewan.

"Anak saya pengen curhat sama temennya di IG dan itu follower-nya nggak banyak. Tapi ya namanya kejadian, kita nggak bisa berbuat apa-apa, itu udah takdir," ujarnya.

Peristiwa yang menimpa kucing jenis Persia berusia 4 tahun itu terjadi pada Rabu 5 Februari 2020, di depan kediaman Sugiyah, Jalan Bojongmenteng, Rawalumbu, Kota Bekasi. Dalam video terlihat pelaku sengaja memukuli kucing yang sedang tertidur hingga mati di tempat.

Usai memukul mati kucing malang tersebut, RH dengan santai berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Aksi pelaku terekam kamera CCTV sang pemilik kucing dan tersebar luas di jagat maya, hingga menuai kecaman warganet.