Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Istiono menampik info beredar di sosial media yang menyebut jalan Tol Cipularang KM 118+600 akan terputus bila terjadi longsor susulan. Menurut dia pernyataan itu adalah berita bohong alias hoaks.
"Itu pasti hoaks ya. Kami sudah melakukan sesuai prosedur yang sudah ada dan diperkirakan kondisi ini bisa diperbaiki bila tidak ada cuaca ekstrim. Kalau sampai jalan putus, mudah-mudahan tidak ada," tutur Istiono di lokasi longsor KM 118 Tol Cipularang, Jawa Barat, Rabu (19/2/2020).
Hal senada sebelumnya juga sudah diklarifikasi oleh pihak PT Jasa Marga sebagai penanggungjawab pengelola jalan tol tersebut.
Advertisement
Lewat siaran pers 16 Februari 2020, PT Jasa Marga mengungkap, informasi viral mengenai longsor yang terjadi di Jalan Tol Cipularang Km 118+600 menimbulkan persepsi bahwa terjadi lagi kejadian longsor dan mengakibatkan jalan tol tersebut terancam putus adalah tidak benar.
"Saat ini tidak ada longsor lanjutan. Kejadian longsor terjadi Selasa, tanggal 11 Februari 2020 (bukan lanjutan), dan Jasa Marga telah melakukan serangkaian perbaikan," jelas rilis tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selesai Sebelum arus mudik
Sebelumnya, bencana longsor menimpa Jalan Tol Cipularang KM 118+600 pada tanggal 11 Februari 2020. Tangkapan foto udara menggambarkan longsor terjadi di kedua sisi jalan, baik Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya.
Perbaikan cepat segera dilakukan tim terkait, seperti dari Jasa Marga, Kementerian PUPR, dibantu Polri.
Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Kementerian PUPR Hedy Rahadian, mengatakan bila tidak ada hambatan seperti cuaca ekstrem, maka perbaikan dapat selesai dalam waktu satu bulan.
"Satu bulan diperkirakan selesai perbaikan, sebelum arus mudik (lebaran)," tutur Hedy saat mendampingi Kakorlantas Polri Irjen Istianto di titik lokasi longsor KM 118+600, Cipularang, Jawa Barat, hari ini.
Advertisement