Sukses

Pemerintah Segera Evakuasi 74 WNI Negatif Virus Corona di Kapal Diamond Princess

Pemerintah memiliki dua opsi evakuasi terhadap WNI yang terjebak di kapal Diamond Princess.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah siap mengevakuasi 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Pesiar Diamond Princess terkait wabah virus corona.

WNI yang akan dievakusi adalah mereka yang dinyatakan negatif terinfeksi virus corona atau COVID-19.

"Kami membicarakan tentang evakuasi, ada beberapa opsi. Intinya pemerintah punya komitmen kuat untuk itu dan akan kordinasi ke Bapak Presiden," jelas Menko Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

Keputusan untuk memulangkan ini diambil usai Menko Muhadjir melakukan rapat koordinasi bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hady Tjahjanto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menkumham Yasonna Laoly, dan tim perwakilan dari BNPB.

Selain sepakat untuk segera mengevakuasi, hasil rapat koordinasi juga merilis dua opsi terkait cara penjemputan 74 WNI negatif virus corona. Opsi pertama dilakukan penjemputan via laut, dan opsi kedua penjemputan dilakukan via udara.

"Opsi pertama dijemput KRI Suharso, Kedua dijemput melalui udara. Semua sudah dihitung apa hambatan dan yang akan yang bisa dari segi efisiensinya, tapi detiknya belum bisa saya jelaskan," kata Menko Muhadjir.

Menurut Muhadjir, detil dari evakuasi WNI negatif virus corona di kapal pesiar ini wajib dilaporkan dulu ke Presiden Jokowi usai rapat koordinasi.

"Detilnya menyusul setelah lapor presiden, sementara demikian yang dapat kami sampaikan," Muhadjir menandasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

4 WNI Positif Virus Corona

Diketahui, update terbaru Kementerian Luar Negeri menyatakan 4 dari 78 WNI yang sempat dikarantina di Kapal Pesiar Diamond Princess positif terinfeksi Virus Corona COVID-19.

Karenanya, mereka dipastikan mendapat perawatan terlebih dulu secara intensif di rumah sakit di wilayah Chiba, Jepang, hingga dinyatakan sembuh.