Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Arkeolog Indonesia atau Association of Indonesian Archaeologists (IAAI) mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan revitalisasi dan ajang balap Formula E di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Ketua IAAI Wiwin Djuwita Ramelan dalam pernyataan sikapnya mengajak untuk menyelamatkan situs cagar budaya Lapangan Merdeka dan Monumen Nasional.
Baca Juga
"Pertimbangannya adalah bahwa Monas dan Lapangan Merdeka sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya melalui SK Gubernur DKI Jakarta No 475 1993. Juga pada Peraturan Menbudpar (No PM 13/PW.007/MKP/05)," jelas Wiwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (20/2/2020).
Advertisement
IAAI menilai perencanaan dan pelaksaan revitalisasi Monas melanggar aturan, pertama karena tidak melalui kajian sebagaimana UU No 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya.
Kedua, pengajuan perizinan kepada Komite Pengarah dilakukan setelah mengeksekusi situs cagar budaya. Ketiga, pengajuan perizinan Komite Pengarah berdasar rekomendasi tim ahli yang kenyataannya merupakan kebohongan.
"Empat, pemanfaatan lapangan Medan Merdeka untuk balap Formula E mengesampingkan kepatutan, sebagaimana layaknya cagar budaya sebagai lambang perjuangan bangsa," ujar Wiwin.
Berdasar pertimbangan tersebut, Perkumpulan Arkeolog Indonesia menyampaikan protes keras atas revitalisasi dan pemanfaatan situs cagar budaya Lapangan Merdeka yang dilakukan tanpa prosedur yang benar hingga mengakibatkan kerusakan.
"Mengingatkan bahwa kawasan Lapangan Merdeka bukan sekadar lahan kosong tetapi diatur secara khusus dan ketat karena memiliki nilai penting. Kawasan itu adalah lambang kegigihan rakyat Indonesia melawan penjajahan," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mendesak Pembatalan
IAAI pun mendesak Pemprov DKI Jakarta segera menghentikan proses pembongkaran kawasan cagar budaya Lapangan Merdeka yang dapat mengakibatkan kerusakan lebih besar. Selanjutnya, IAAI mendesak agar Komisi Pengarah cagar budaya Lapangan Merdeka dan Monas membatalkan izin pelaksanaan revitalisasi dan pemanfaatan yang telah dikeluarkan.
"Mendesak Komisi Pengarah membatalkan izin balap Formula E di area Monas dan meminta masyarakat bersama-sama menghormati dan menjaga situs-situs lambang perjuangan bangsa," tandasnya.
Advertisement