Liputan6.com, Jakarta - Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyampaikan duka cita atas peristiwa kecelakaan murid SMPN 1 Turi di Kali Sempor, Turi, Sleman pada Jumat, 21 Februari 2020 kemarin.
"Atas peristiwa tersebut Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan ini menyatakan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam," kata Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka, Guritno dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/2/2020).
Guritno juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penanganan dan pertolongan korban SMPN 1 Turi. Kwartir Nasional, lanjutnya, melalui Komisi Pengabdian Masyarakat terus melakukan koordinasi dengan tim di lapangan untuk mengetahui kabar terkini mengenai peristiwa tersebut.
Advertisement
Ia juga mengingatkan agar tiap kakak pembina Pramuka menerapkan pengetahuan manajemen risiko.
"Siapapun tentu tidak menghendaki tragedi tersebut terjadi. Namun demikian, sebagai bahan pembelajaran, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sekali lagi mengimbau kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka khususnya kakak-kakak pembina agar menerapkan pengetahuan manajemen risiko," katanya.
Ia juga meminta agar tiap pembina pramuka di sekolah untuk bijak dan selalu utamakan keselamatan dalam memilih kegiatan di alam.
"Dan bijaksana dalam memberikan kegiatan kepada peserta didiknya," katanya.
Saksikan video di bawah ini:
Utamakan Keselamatan
"Kakak-kakak agar selalu mempertimbangkan berbagai hal dan mengutamakan keselamatan semua peserta kegiatan, seperti tertuang dalam SK Kwarnas No.227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka," ujar Guritno.
Gerakan Pramuka, lanjut Guritno, berkomitmen untuk mengelola resiko sebagai upaya untuk mencapai tujuan, serta memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program.
"Dirancang untuk mencegah kerusakan, kerugian, luka atau kehilangan pada Gerakan Pramuka atau pihak-pihak lain yang terkait dengannya," tandasnya.
Advertisement