Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghadiri acara Kenduri Kebangsaan yang digelar Yayasan Sukma bersama Forum Bersama Anggota DPR RI Asal Aceh (Forbes) di Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Kemudian Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, hingga Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Baca Juga
Selan itu, hadir pula sejumlah pimpinan DPD, DPR RI dan MPR RI, Gubernur Aceh, kepala daerah serta para tokoh Aceh.
Advertisement
Dalam sambutannya Jokowi menyatakan, acara kenduri mengingatkan dirinya semasa bekerja di Aceh selama tiga tahun pada 1986-1988.
"Dulu waktu saya di sini sering diundang. Kawinan ada kendurinya. Kalau kenduri disini apa?, kanuri ya. Kanuri kawinan, syukuran," kata Jokowi dihadapan ribuan warga Aceh.
Jokowi sempat menyanjung tarian asal Aceh, yaitu Ratoh Jaroe. Pada saat tampil di acara pembukaan Asean Games 2018, negara-negara lain pun sangat terpukau dengan tari kreasi dari Nangroe Aceh Darussalam
"Tarian yang sangat dinamis, dan itu menggambarkan dinamis, toleran, keislaman, kemaritiman. Itu ada di Aceh yang orang sudah tau semua," beber Jokowi.
Usai memberikan sambutan, Jokowi langsung menyantap makanan khas Serambi Mekkah, yakn kuah beulangong dan cot taromtunong atau disebut juga dengan gulai berbahan baku utama daging sapi.
Saksikan video di bawah ini:
Tradisi Masyarakat Aceh
Kenduri Kebangsaan merupakan sebuah ajang silaturahmi dan sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh. Acara yang digagas Yayasan Sukma, milik Surya Paloh ini bertujuannya untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat di Aceh.
Ketua Yayasan Sukma Lestari Moerdijat mengatakan, Kenduri Kebangsaan merupakan sebuah acara untuk merekatkan kembali masyarakat Aceh yang sebelumnya sempat terkotak-kotak hanya karena perbedaan pilihan pada saat pemilu legislatif dan presiden.
"Pada saat itu kawan-kawan di legislatif yang tergabung dalam Forbes menyampaikan kepada Pak Surya kondisi yang terjadi di Aceh pasca pemilu 2019. Jadi situasinya semuanya terpecah terbelah," terang Wakil Ketua MPR RI dari Partai Nasdem.
Karena itu, dibuat sebuah kegiatan dengan konsep kearifan lokal di Aceh, yakni tradisi kenduri. Dimana semua golongan masyarakat berkumpul tanpa memandang strata sosial maupun agama.
"Kita duduk bersama, sama rata sama rasa , dan dari semua golongan. Tradisi ini kita ambil karena dengan kenduri diharapkan bisa memulai sesuatu dengan baru," ujarnya.
Â
Advertisement