Liputan6.com, Jakarta - Kampanye penyelamatan lingkungan terus disuarakan oleh berbagai elemen. Mereka pun menunjukkan kreativitasnya dengan melalui beragam cara.
Salah satunya yang dilakukan Kao Indonesia. Melalui ajang lomba lukis bertemakan penyelamatan lingkungan, diharapkan dapat meningkatkan awareness bagi generasi muda.
“Melalui kegiatan lomba melukis ini, kami secara tidak langsung mengedukasi serta menerapkan nilai-nilai ramah lingkungan – eco together melalui lukisan, karena gambar adalah bahasa kreatif yang universal yang diharapkan lebih mudah dipahami oleh anak-anak,” kata Vice President Marketing Kao Indonesia, Susilowati di Jakarta, Sabtu 22 Februari 2020.
Advertisement
Dia menambahkan, selama 10 tahun, Lomba melukis yang mengusung tema “Let’s Eco Together” ini menjadi wujud nyata kepedulian Kao Indonesia secara terus menerus terhadap anak-anak dan lingkungan. Di mana anak-anak diajak menuangkan harapan mereka akan dunia dan lingkungan yang lebih baik dan bersih.
“Diharapkan melalui lomba melukis ini, anak-anak sebagai agent of change dapat semakin peduli dan berkontribusi terhadap lingkungan,” ujar dia.
Sementara itu, psikolog anak dan remaja, Anita Chandra mengungkapkan ada alasan mendasar mengapa menggambar atau melukis dijadikan sebagai medium untuk belajar dan berekspresi. Selain dapat memunculkan kualitas yang lebih baik pada manusia, melukis juga dapat menumbuhkan empati atau kepedulian anak-anak pada hal-hal di sekitar.
“Melukis membuat anak-anak belajar bersabar, dan memperhatikan sekitar. Seperti yang kita lihat dalam berbagai lukisan yang diikutsertakan dalam Lomba Melukis Lingkungan Internasional Kao untuk anak-anak, mereka menyuarakan harapan dan kepedulian mereka,” jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2 Anak Indonesia Raih Penghargaan Internasional
Dalam ajang ini, sebanyak 6.079 karya dari total 16.552 lukisan dari seluruh dunia dikirimkan ke Jepang. Dua anak Indonesia berhasil meraih penghargaan tingkat internasional, kategori Eco Friend Prize yaitu Alvina Damayanti (14 tahun) dari Gresik dan Sophie Naysa Gunawan (9 tahun) dari Jakarta.
Sementara, empat dari lima kategori Group Prize yang diperuntukan bagi sekolah atau institusi pengirim terbanyak berhasil diraih oleh Indonesia. Sekolah itu adalah SMPN 2 Bangil Pasuruan (910 lukisan), Sanggar Lukis Kak Komang (829 lukisan), MTsN 1 Blitar (797 lukisan), dan SMPN 1 Kedamean (783 lukisan)
Advertisement