Sukses

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Wali Kota Semarang Minta Warganya Pertahankan Kerukunan

"Alhamdulillah di Kota Semarang khususnya Kecamatan Gayamsari perbedaan agama yang muslim ataupun non muslim sudah melebur menjadi satu," katanya.

 

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan warganya agar menjaga kerukunan. Pria yang akrab disapa Hendi itu, menegaskan bahwa dengan menjaga kerukunan antar masyarakat, maka pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota Jawa Tengah dapat terus dijaga dalam tren positif.

Pasalnya dengan target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah sebesar tujuh persen pada 2023. Pada 2018 pertumbuhan ekonomi Kota Semarang tercatat telah berada pada 6,52 persen. Sehingga harapannya dengan situasi kondusif yang terus dirawat, Kota Semarang dapat mendukung tercapainya target tersebut. Hal itu disampaikan Hendi setelah melakukan sholat Sholat Isya bersama di Masjid Al Furqon, Kelurahan Pandean Lamper, Kota Semarang beberapa waktu lalu.

"Kita dapat berkontribusi mewujudkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi tersebut di dunia tahun 2045. Kontribusi kita dengan menjaga situasi di Indonesia kondusif dan tidak ada gejolak. Salah satu merawat Ipoleksosbudhankamnas tetap stabil dan aman. Ideologi Pancasila jangan diotak-atik, kondisi politiknya juga harus stabil," ujar Hendi.

"Maka agar pertumbuhan ekonomi ini terus genjot, salah satu harapannya saat ada Pemilihan Wali Kota Semarang 2020 jangan sampai ada gegeran," jelasnya. 

Di sisi lain Hendi pun lantas memuji masyarakat Kelurahan Pandean Lamper yang mampu menunjukkan kerukunan warganya, yaitu ketika ada kegiatan Sholat Isya bersama yang dihadirinya, juga turut dihadiri pemuka agama lain untuk mendukung.

"Alhamdulillah di Kota Semarang khususnya Kecamatan Gayamsari perbedaan agama yang muslim ataupun non muslim sudah melebur menjadi satu. Contohnya bersilaturahmi dalam kegiatan Sholat Isya berjamaah di Masjid dihadiri bapak pendeta, ini menunjukkan kerukunan yang luar biasa."

Sementara itu Hendi juga menyampaikan apabila warga menjumpai hal yang kurang baik di lingkungannya agar segera mengkomunikasikan dengan pihak pemerintah.

"Kalau ada yang jelek komunikasikan dengan pemerintah, sudah tugas kita bersama untuk memperbaiki. Warga bisa memperbaiki lewat kerja bhakti misalnya. Kalau tidak mampu diperbaiki warga, maka laporkan kepada pemerintah, sampaikan, maka Insya Allah semua masalah yang dihadapi bisa diselesaikan bersama-sama," tegasnya.

Dirinya pun menekankan jika keberhasilan Kota Semarang bukan semata-mata kerja seorang Wali Kota, tetapi merupakan hasil kerja bersama seluruh warga.

"Terima kasih dan bersyukur atas capaian kemajuan yang secara statistik terlihat dari pengurangan angka kemiskinan dan pembangunan fisik. Ini bukan karena wali kotanya yang hebat tetapi karena dukungan teman-teman yang ikut bekerja bersama membuat Semarang lebih baik dan hebat," tutup Hendi.

 

(*)

 

Â