Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengawas (Dewas) Televisi Republik Indonesia (TVRI) menerima keputusan rapat internal Komisi I DPR untuk menghentikan sementara proses calon Direktur Utama TVRI. Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan TVRI.
"Dewas LPP TVRI menerima keputusan rapat intern Komisi I DPR yang meminta Dewas LPP TVRI untuk menghentikan sementara proses seleksi calon Direktur Utama LPP TVRI," ujar Ketua Komisi I Meutya Hafid membacakan kesimpulan dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Baca Juga
Berhubungan dengan hal itu, Komisi I akan menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dewas TVRI untuk membahas alokasi anggaran dan proses seleksi calon Dirut.
Advertisement
"Komisi I DPR RI akan menjadwalkan rapat dengar pendapat dengan Dewas LPP TVRI untuk membahas alokasi anggaran dan proses seleksi calon Direktur Utama LPP TVRI," kata Meutya.
Serta, akan dijadwalkan rapat dengan Kementerian Keuangan untuk membahas alokasi anggaran TVRI untuk realisasi tunjangan kinerja karyawan.
"Komisi I DPR RI akan menjadwalkan rapat dengar pendapat dengan Kementerian Keuangan untuk membahas alokasi anggaran LPP TVRI untuk mewujudkan realisasi tunjangan kinerja karyawan LPP TVRI," ucap politikus Golkar itu.
Secara terpisah, Meutya menjelaskan, fokusnya seharusnya mencari solusi untuk mencairkan tunjangan kinerja karyawan. Serta, pemilihan Dirut dihentikan ini agar taat anggaran. Sebab, dua masalah itu tak mudah diselesaikan karena tidak ada Dirut definitif.
"Jadi kita dahulukan itu terlebih dahulu kita akan mencari solusi dengan Kementrian Keuangan di saat yang bersamaan kita ingin proses seleksi yang dilakukan oleh Dewas itu bisa tertib administrasi tertib anggarannya juga," kata Meutya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kurang Komunikasi
Meutya mengatakan, laporan anggaran seleksi pemilihan Dirut TVRI perlu dilaporkan ke Komisi I. Namun, terhadang karena tidak ada Dirut definitif. Sehingga perlu dihentikan sementara. Dia mengatakan, proses seleksi ini kurang komunikasi dengan dewan.
"Pelaporan terhadap penggunaan anggaran itu perlu dilaporkan di komisi I sehingga ya kita minta untuk memberhentikan terlebih dahulu," ucap Meutya.
Mantan presenter televisi itu memastikan, proses seleksi Dirut ini tetap akan diteruskan saat masalah anggaran sudah selesai.
"Untuk proses yang sedang berlangsung saat ini dihentikan dulu namun calon-calon yang sudah mengikuti prosesnya tidak perlu khawatir karena akan dilanjutkan dalam dalam proses berikutnya kalau memang ini disetujui untuk dilanjutkan kembali," ujar Meutya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement