Sukses

Top 3 News: Kapan Jakarta Tak Lagi Terendam Banjir?

Top 3 news, apa penanganan yang tepat untuk mengatasi banjir Jakarta?

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, banjir kembali merendam Ibu Kota. Bukan cuma kawasan yang kerap jadi langganan banjir, wilayah yang tak pernah terdampak pun ikut terendam. 

Departeman Radiologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) pun menjadi lokasi terparah yang ikut terendam banjir. Ketinggian air bahkan sempat mencapai 50 sentimeter atau sepaha orang dewasa. Banjir bahkan menyentuh Istana Kepresidenan. 

Lantas, apa penanganan yang tepat untuk mengatasi banjir Jakarta?

Menurut pengamat perkotaan Nirwono Joga, pelebaran saluran drainase perlu dilakukan. Karena saat ini lebarnya hanya 50 cm hingga 150 cm, sehingga tidak cukup mengalirkan air. Bahkan dibeberapa titik tidak terhubung ke waduk atau situ.

Sementara itu, penemuan zat radioaktif Cesium-137 di salah satu rumah warga Tangerang Selatan juga banyak dibaca pembaca Liputan6.com.

Pemiliknya bernama Suhaedi, masih bekerja aktif di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Untuk mengetahui motif pelaku, dia telah dibawa ke Bareskrim untuk dimintai keterangan. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Rabu, 26 Februari 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. HEADLINE: Banjir Kepung Jakarta Lagi, Apa Akar Masalah dan Penanganan yang Tepat?

Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Jakarta, pada Minggu 23 Februari 2019 setelah hujan deras mengguyur. Banjir terjadi kesekian kalinya sejak awal 2020.

Banjir juga melanda Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Alat-alat yang terpasang di Departemen Radiologi dan Radioterapi RSCM basah terendam air.

Pengamat Perkotaan Nirwono Joga menilai, jangan sampai menyalahkan hujan ekstrem saat terjadinya banjir.

Dia menuturkan, sudah dipastikan hujan yang mengguyur Jakarta kemarin merupakan hujan lokal, sehingga banjirnya pun lokal. Jadi, tidak ada alasan menyebut banjir kiriman dari Bogor atau menyalahkan daerah lain karena sungainya mengalir ke Jakarta. Karena hujan lokal tersebut, maka tanggung jawab sepenuhnya ada di Pemprov DKI.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Pemilik Radioaktif yang Ditemukan Brimob di Tangsel adalah Pegawai Batan

Penemuan zat radioaktif tidak sah di rumah warga yang diduga bernama Suhaedi Muhammad, di Perumahan Batan Indah, Blok A nomor 22, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, oleh Gegana Brimob, diketahui masih bekerja aktif sebagai pegawai Badan Tenaga Nuklir (Batan).

Kesehariannya, Suhaedi bekerja di Batan yang berada di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR), Pasar Jumat, Jakarta Selatan.

Kepala Biro Humas dan Kerjasama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Heru Umbara mengatakan, bahwa pemilik rumah memang bekerja di Batan dan akan pensiun beberapa bulan lagi.

Bahkan, Heru menyebutkan jika kepemilikan Cesium 137 tidak sah, karena tidak memiliki izin.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Ratusan Rumah di Cibitung Bekasi Direndam Banjir 1,5 Meter, Warga Terisolir

Ratusan rumah di Perumahan Villa Mutiara Jaya RT 01 RW 07 Desa Wanajaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 25 Februari dini hari diterjang banjir setinggi 1,5 meter.

Awalnya gerimis mengguyur wilayah tersebut sejak Senin sore. Namun, jelang tengah malam hujan turun semakin deras dan berlangsung lama, hingga menyebabkan banjir.

Beberapa ruas jalan perumahan pun tergenang banjir dengan ketinggian 1,5 meter. Air juga masuk ke rumah-rumah warga hingga mencapai 1 meter.

Menurut keterangan salah satu warga, tercatat ada 6 RT di RW 07, dengan jumlah KK 650 yang terendam banjir.

 

Selengkapnya...