Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Aria Bima mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bicara soal reshuffle kabinet dengan buzzer. Menurut Arya, pembahasan reshuffle kabinet harusnya dilakukan dengan orang yang lebih berkompeten.
"Jadi siapa, kapan direshuffle selayaknya masalah yang sepenting dan sestrategis itu jangan dibicarakan dengan kelompok atau orang yang tidak kompeten," ujar Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2).
Baca Juga
Bima menyarankan Jokowi bicara dengan pakar atau partai politik yang memang mengerti kenegaraan. Namun, Bima mengatakan, reshuffle memang menjadi kewenangan Jokowi.
Advertisement
"Saya melihat kemudian diumumunkan untuk reshuffle terserah presiden, yang penting tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Itu penting!" tegasnya.
Bima menilai, jika isu reshuffle bikin gaduh akan merembet ke spekulasi politik. Dia khawatir, reshuffle kabinet yang seharusnya memperbaiki kinerja menteri bakal terkikis karena kegaduhan.
"Jadi menurut saya jangan sampai Presiden Jokowi sendiri memancing adanya kegaduhan-kegaduhan politik dan spekulasi politik dengan menyampaikan isu-isu tentang reshuffle dan saya berharap presiden tetap memprioritaskan aspek kompetensi dari SDM yang ada," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bertemu Influencer
Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan dengan para influencer atau buzzer di Istana Bogor pekan lalu. Salah seorang buzzer pendukung Jokowi, Dede Budhyarto mencuit di Twitter tentang isu reshuffle bagi menteri yang dianggap tak mampu kerja.
Isu reshuffle kabinet pertama kali diucapkan salah satu pendukung Jokowi, Dede Budhyarto dalam akun twitternya, Jumat, 21 Februari 2020. Dede membeberkan hasil pertemuan para pendukung dengan Jokowi.
Dia menuturkan bahwa Jokowi akan mengganti menteri-menteri yang dinilai kinerjanya tidak bagus. Meski begitu, Dede tak menyebutkan siapa saja menteri yang akan diganti.
"Pengen cerita hasil pertemuan dengan Presiden @jokowi. Eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada resafel tunggu saja yah. Menteri yang kinerjanya ndak bagus klen bakalan dicukupkan," tulis Dede.
Saat dihubungi Liputan6.com lewat sambungan telepon, Dede tak mau berkomentar soal cuitannya itu. Dia mengaku sedang sakit.
"Maaf ya saya sedang sakit, tidak bisa menjawab. Maaf ya," ucap Dede saat dihubungi.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement