Sukses

Ridwan Kamil Batalkan Setengah Agenda di Australia demi Tanggulangi Banjir

Menurut Ridwan Kamil, pembatalan tersebut dikoordinasikan dengan pihak di Australia supaya tidak menimbulkan ketersinggungan diplomatik.

 

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat yang tengah mengadakan dinas perjalanan ke Australia terpaksa membatalkan setengah agendanya di negeri kanguru itu demi mengkoordinasikan kepala daerah tangani banjir.

"Saya memutuskan untuk membatalkan setengah agenda kerja terkait di finalisasi bantuan Australia untuk Citarum, pembangunan 23 rumah sakit, promosi investasi, dan penandatanganan kerja sama ekspor komoditas, dan kembali ke tanah air, untuk mengoordinasikan para kepala daerah yang daerahnya terdampak bencana banjir," kata Ridwan Kamil melalui akun Instagram pribadinya, Rabu (26/2/2020).

Menurut mantan wali kota Bandung itu, pembatalan tersebut dikoordinasikan dengan pihak di Australia supaya tidak menimbulkan ketersinggungan diplomatik.

Dalam unggahan itu, Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jabar tersebut juga menerangkan bahwa sebenarnya posisi dirinya untuk melakukan koordinasi dengan berbagai kepala daerah itu bisa diwakilkan oleh wakilnya.

"Jika Gubernur berhalangan, sebenarnya ada Wakil Gubernur yang memiliki kekuatan mengambil keputusan yang setara dalam membantu walikota dan bupati sebagai kepala daerah terdepan jika terjadi situasi emergency di daerahnya," jelasnya.

Diketahui, dalam postingan itu Kang Emil juga menerangkan ihwal rincian agenda kunjungannya ke Australia. Total ada 18 agenda yang seharusnya dihadiri oleh Gubernur Jabar itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

DPR Marah

Sebelumnya diketahui, Komisi V DPR menggelar rapat dengan Menteri PUPR, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten, serta BMKG dan Basarnas. Rapat itu membahas penanganan banjir di Jabodetabek. Namun, para Gubernur tidak hadir.

Ketidakhadiran para gubernur ini sontak mendapatkan respons keras oleh anggota Komisi V, Sadarestuwati dari Fraksi PDIP geram gubernur tidak ada yang hadir pada rapat yang dinilai penting itu.

Nada bicara Restu meninggi, karena menurutnya pembahasan di DPR penting untuk masyarakat yang terdampak.

"Tapi rapat yang begitu pentingnya seperti ini, Pak Menteri saja sudah berkenan hadir, seluruh mitra kita berkenan hadir seluruh mitra kita berkenan hadir kenapa yang lainnya tidak. Untuk apa kita hadir di sini kalau yang berkepentingan saja tidak ada di sini, saya kira perlu dievaluasi," ujar Restu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Restu menyayangkan para gubernur seolah menyepelekan rapat dengan dewan. Padahal, kata dia, penting untuk memecahkan solusi bersama antara pemerintah pusat, daerah dan DPR.

Restu setuju rapat ini ditunda. Dia menyayangkan para gubernur yang hanya ramai bicara di media.

"Tetapi ketika kita mau bicara baik-baik untuk selesaikan itu semua, ternyata tidak ada itikat baik," ucapnya.

Â