Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 69 orang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal Diamond Princess segera diterbangkan pulang ke Tanah Air. Begitu mendarat di Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat, mereka langsung diobservasi selama 28 hari di Pulau Sebaru Kecil.
"Para WNI ABK Diamond Princess rencananya akan dibawa pulang pada Minggu 1 Maret 2020 pukul 18.00 waktu setempat dan tiba di tanah air sekitar pukul 23.30 WIB," tulis Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Achmad Yurianto, kepada wartawan, Minggu (1/3/2020).
Sebanyak 69 WNI yang negatif virus Corona tersebut mendarat di Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat. Kemudian, mereka akan menempuh jalur darat menuju pelabuhan di Indramayu menuju Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu menggunakan KRI Soeharso.
Advertisement
"Rencananya demikian, tapi masih kami koordinasi lagi," singkat dia.
Tim Liputan6.com juga mengonfirmasi kepada Hendy, narahubung penjemputan 69 WNI dari Kementerian Kesehatan. Menurut dia saat ini opsi pelayaran dari Indramayu adalah yang paling memungkinkan. Namun pihaknya mengatakan masih berkordinasi lagi untuk benar memastikan.
"Iya sementara Indramayu tapi kita masih koordinasi lagi, karena kan mendaratnya nanti dijadwalkan tengah malam, masih ada opsi lain. Tapi terkait opsi lain itu belum bisa kami ungkap dulu, masih kordinasi" kata dia saat dihubungi Liputan6com.
Penjemputan di Jepang saat ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia Airbus 330. Nantinya sebelum diterbangkan ke Indonesia, 69 WNI akan kembali diperiksa sebelum naik ke pesawat.
Proses pengecekan kembali ini guna benar memastikan kesehatan mereka dalam keadaan negatif terpapar Virs Corona atau Covid19.
Sementara itu, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka, menyiapkan fasilitas khusus terkait rencana kepulangan WNI ABK Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Salahudin Rafi mengatakan, proses penerbangan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati seluruhnya di bawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan.
"Betul, seluruh kegiatannya langsung di bawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT (Kertajati) telah menyiapkan fasilitas terkait penerbangan," kata Salahudin seperti dikutip dari Antara, Minggu (1/3/2020).
Salahudin Rafi mengaku, pihaknya hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati.
"Kami baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. Belum ter-update infonya, rencana malam ini," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dinkes Imbau Warga Tak Khawatir
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir tertular virus Corona dengan adanya rencana transit 69 WNI yang bekerja di Kapal Diamond Princess di Pelabuhan Kota Mangga itu.
"Masyarakat Indramayu tidak perlu takut dengan rencana transit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Minggu (1/3/2020).
Seperti dilansir Antara, Boni mengimbau masyarakat tetap tenang, karena penularan virus Corona itu jika memang kontak secara langsung. Selain itu saat transit 69 WNI kru Diamond Princess, masyarakat sekitar juga tidak diperkenankan untuk melihat atau mendekatinya, karena pengamanannya pun sudah diperketat.
"Penularan virus itu jika kontak langsung dengan jarak kurang lebih 2 meter dalam ruang terbuka. Untuk itu masyarakat tidak diperbolehkan juga melihat atau mendekati rencana transit pasien," ujar Boni.
Dia menuturkan bahwa pelaksanaan rute pemindahan WNI yang bekerja di Kapal Diamond Princess, akan dikawal langsung dari tim Kemenkes, KKP, dan anggota TNI yang sudah terlatih.
"Semua ini sesuai prosedur penanganan karantina atau isolasi," kata Boni.
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka, menyiapkan fasilitas khusus terkait rencana kepulangan WNI ABK Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Salahudin Rafi mengatakan, proses penerbangan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati seluruhnya di bawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan.
"Betul, seluruh kegiatannya langsung di bawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT (Kertajati) telah menyiapkan fasilitas terkait penerbangan," kata Salahudin seperti dikutip dari Antara, Minggu (1/3/2020).
Salahudin Rafi mengaku, pihaknya hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati.
"Kami baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. Belum ter-update infonya, rencana malam ini," katanya.
Advertisement
Jalani Tes Kesehatan
Sebelum dipulangkan ke Tanah Air pada Minggu (1/3/2020) pukul 18.00 waktu setempat, para WNI itu melakukan cek kesehatan terlebih dahulu.
"Tim kesehatannya tinggal turun dari pesawat untuk menuju ke kapal. Sampai di kapal, mereka (WNI ABK) akan diperiksa lagi satu-satu. Yang sedang sakit pasti tidak boleh ikut," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, Sabtu 29 Februari 2020.
Begitu mendarat, mereka langsung diobservasi selama 28 hari di Pulau Sebaru Kecil. Kemudian, mereka akan menempuh jalur darat menuju pelabuhan di Indramayu menuju Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu menggunakan KRI Soeharso.
Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia mengatakan, pemerintah biasanya hanya menerapkan masa karantina bagi WNI yang dievakuasi 14 hari saja. Namun, masa karantina akan diterapkan lebih lama kepada 69 WNI di Diamond Princess, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona.
Pasalnya, diketahui awalnya ada 78 WNI yang berada di Diamond Princess. Setelah adanya virus Corona di kapal itu, mereka pun dikarantina otoritas Jepang selama 14 hari. Namun di akhir dan setelah masa karantina, ada delapan WNI dinyatakan positif Corona.
"Ada kejadian salah seorang warga Amerika Serikat yang merupakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan negatif terjangkit virus, namun menjadi positif COVID-19 setelah hari ke-21," jelas Angkie.
Dia memastikan, proses evakuasi 69 WNI di Diamond Princess sudah sesuai dengan protokol kesehatan dari otoritas Jepang.
Para WNI itu akan diangkut dengan pesawat berbadan besar sehingga tidak harus melakukan transit terlebih dahulu.
Sesampainya di Tanah Air, 69 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess juga akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.
Menurut Angkie, mereka akan menjalani karantina di Pulau Sebaru bersama dengan WNI yang dievakuasi dari kapal pesiar World Dream.
Saat ini, ada 188 WNI dari kapal World Dream yang menjalani masa karantina karena virus Corona.
"Nanti ada pemisahan atau pembagian blok bagi warga yang berasal dari kapal pesiar World Dream dan Diamond Princess," kata Angkie.
Menurut Angkie, pemerintah benar-benar memerhatikan keamanan, keselamatan, dan kesehatan para WNI yang berada di kapal Diamond Princess dan World Dream. Di sisi lain, pemerintah juga ingin memastikan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Ini tanggung jawab Negara untuk melindungi warganya," ucap Angkie.
Adapun proses ini dilakukan melalui Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang menyertakan kementerian teknis di bawahnya. Selain itu, juga mendapat dukungan penuh dari TNI-AL, BNPB, dan kelembagaan lainnya.
"Mohon doanya, agar operasi kemanusiaan ini bisa terselesaikan dengan akhir yang melegakan kita semua. Setiap langkah taktis dilakukan secara terukur dan strategis," pungkas Angkie.
Berangkat Dari Bandara Haneda Jepang
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengabarkan bahwa pesawat Garuda Indonesia Airbus 330 yang bertugas menjemput WNI di Kapal Diamond Princess telah mendarat di Bandara Haneda, Jepang.
"Sekarang kru pesawat sedang istirahat karena mereka akan melakukan penerbangan panjang," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto melalui sambungan telepon di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).
Ia mengatakan, kru pesawat tersebut akan beristirahat setidaknya selama 24 jam agar bugar dan bisa melakukan perjalanan kembali ke Indonesia.
Selain itu, Yuri juga mengatakan bahan bakar pesawat sudah diisi kembali, sementara tim kesehatan dijadwalkan akan segera menuju kapal tempat ABK WNI diobservasi.
"Berarti tim kesehatannya tinggal turun dari pesawat untuk menuju ke kapal. Sampai di kapal, mereka (WNI ABK) akan diperiksa lagi satu-satu. Yang sedang sakit pasti tidak boleh ikut," katanya seperti dikutip Antara.
Ketentuan tersebut, katanya, berlaku bagi para WNI yang berada di kapal. Sementara bagi para WNI yang saat ini dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit tidak akan diikutsertakan dalam rencana pemulangan.
Kemenkes berharap 69 WNI di kapal tersebut dapat diberangkatkan pada Minggu (1/3/2020) pukul 18.00 waktu setempat dan diperkirakan akan tiba di Indonesia pada 23.30 WIB.
Advertisement