KRI Semarang Jadi Pusat Komando Observasi WNI di Pulau Sebaru Kecil

Megahnya Kapal Perang Rumah Sakit KRI Semarang-594 — KRI Semarang-594 saat sandar di dermaga 203, Jakarta, Jumat (15/3). KRI ini memiliki spesifikasi panjang 124 m, lebar 21,8 m, dan berat 72 ton. Kapal ini mampu berlayar selama 30 hari dengan kecepatan maksimal 16 knot. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapal Republik Indonesia (KRI) Semarang dengan nomor lambung 594 menjadi pusat komando selama proses observasi virus corona (Covid-19) di Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

"KRI Semarang sebagai markas Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang berjaga setiap saat, baik sebagai rumah sakit maupun dalam keadaan kedaruratan," jelas Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono di KRI Semarang, Senin (2/3/2020).

Pantauan Antara, KRI Semarang-594 sebagai posko pengendali setiap saat menyalurkan distribusi baik logistik maupun akomodasi peserta dan pendamping observasi WNI terkait virus corona di Pulau Sebaru Kecil.

Senin pagi, KRI Semarang-594 membawa ratusan boks makanan untuk para peserta dan pendamping, yang jaraknya beberapa kilometer dari lokasi kapal berlabuh.

KRI Semarang-594 merupakan satu dari tiga kapal Landing Platform Dock (LPD) yang dipesan TNI Angkatan Laut, dari dua unit kapal sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593.

Saksikan video di bawah ini:

Langkah sebagai tindakan pencegahan virus corona dilakukan pihak berwenang di Italia. Mulai dari sekolah hingga ruang publik lainnya ditutup. Jalanan di beberapa kota mendadak sepi.

2 dari 2 halaman

Kapal Rumah Sakit

Tiga kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan, dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai kapal rumah sakit untuk bantuan bencana alam.

KRI Semarang-594 memiliki spesifikasi panjang 124 meter, lebar 21,80 meter, dengan berat 7200 ton, memiliki kecepatan maksimal 16 knots dengan kecepatan jelajah 14 knots dan mampu berlayar secara "endurance" selama 30 hari.

Selain itu, KRI Semarang-594 dilengkapi dengan dua kapal Landing Craft Utilities (LCU) yang mampu mengangkut 8 unit kendaraan tempur jenis Anoa, 28 truk, 3 unit helikopter, serta diperkuat 121 anak buah kapal, dan mampu mengangkut 650 prajurit.