Liputan6.com, Jakarta - Pascabanjir yang menerjang wilayah Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu 1 Maret 2020, tumpukan sampah terlihat memadati kali irigasi, tepatnya di Jalan Alpukat RW 20 yang menyebabkan penyumbatan aliran air.
Kondisi ini semakin diperparah dengan banyaknya tumbuhan liar di sepanjang kali yang semakin membuat aliran air tersendat. Hal ini menjadi fokus Pemkot Bekasi untuk secepatnya melakukan pengerukan dan normalisasi sebagai upaya penanggulangan banjir.
Baca Juga
"Nanti dijadwalkan untuk BBWSCC dan dinas terkait untuk masalah ini," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto di Bekasi, Senin (2/3/2020).
Advertisement
Tri yang datang bersama perwakilan Dirjen SDA juga menemukan ketersediaan lahan fasum seluas 2.400 meter persegi di RT 09 RW 20. Menurutnya, lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat polder air yang nantinya bisa menampung banjir.
"Kedalaman polder sekitar 8 meteran untuk mengendalikan air limpasan. Ya minimal bisa mengurangi banjir dibantu dengan pompa-pompa yang nanti disediakan," ujarnya.
Masalah lain juga ditemukan di RW 22, yang mana di sepanjang aliran Kali Bancong banyak terdapat bangunan liar yang dinilai menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah tersebut.
"Ini aliran sungai yang tidak boleh ada bangunan liar berdiri. Ini yang membuat aliran air semakin menyempit," tegasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penertiban Sepanjang Kali
Oleh karena itu, sambung Tri, pihaknya melalui dinas terkait akan melakukan penataan kembali dengan menertibkan bangunan liar yang berada di sepanjang aliran kali.
"Ini harus segera ditertibkan. Kalau tidak, akan sulit bagi kita melakukan normalisasi," jelasnya.
Sekadar diketahui, sebelum melakukan normalisasi kali, warga akan diberi sosialisasi terlebih dulu untuk menjalin kerja sama. Dan dikarenakan aliran kali juga melintasi wilayah Kabupaten Bekasi, akan ada koordinasi dengan Dinas SDA Kabupaten Bekasi untuk saling mendukung program tersebut.
Advertisement