Sukses

Wali Kota Depok: Sempat Rawat Pasien Corona, 70 Petugas Medis RS Mitra Keluarga Sehat

Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad membenarkan kabar bahwa 70 lebih petugas medis dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok mendapat perhatian khusus terkait virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Depok, Muhammad Idris Abdul Somad, menyampaikan rekam medis 70 lebih petugas Mitra Keluarga yang sempat bersentuhan langsung dengan dua pasien terjangkit virus Corona atau Covid 19. Idris menyatakan, tidak ada satupun yang menunjukkan gejala-gejala terserang virus corona.

“Sampai saat ini tidak ada indikasi mereka sakit flu, jadi sehat semuanya,” kata dia di Stadion Mahakam, Kota Depok, Selasa (3/2/2020).

Namun demikian, idris mengatakan seluruh kesehatan dari para pekerja medis itu tetap diawasi.

“Masih dalam pemantauan,” ucap dia.

Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad membenarkan kabar bahwa 70 lebih petugas medis dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok mendapat perhatian khusus terkait virus corona.

"Tujuh puluh itu bukan berarti positif, tapi yang berinteraksi dengan pasien. Itu dirumahkan dan sedang kita pantau," tutur Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).

Menurut Idris, puluhan orang itu diminta agar membatasi diri untuk keluar rumah. Mereka juga diharapkan dapat menahan diri dalam berinteraksi yang menimbulkan kontak fisik.

"Tenaga medis yang berinteraksi, dikhawatirkan, karena mereka berinteraksi. Itu dihitung semua," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Respos Menkes Terawan

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyambangi Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat. Dia sempat membahas kebijakan rumah sakit yang merumahkan 70 lebih tenaga medis terkait penyebaran virus Corona.

"Jadi begini, itu namanya orang dalam pengawasan. Tidak perlu jadi public enemy. Ndak ada masalah. Kerja saja seperti biasa," tutur Terawan di RS Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).

Terawan tidak setuju dengan keputusan rumah sakit. Pasalnya, tenaga medis biasa menghadapi berbagai penyakit yang bahkan lebih banyak memakan korban tewas dibandingkan dengan virus Corona, seperti flu dan difteri.

"Kok dirumahkan. Sebenarnya kan enggak ada masalah. Istilah dirumahkan, kayak diisolasi rumah. Kan dia cukup pakai masker ya, berangkat lagi ke kantor, enggak ada masalah. Kan, saya tadi bilang, yang sakit atau merasa sakit atau terduga sakit, itu baru yang pakai masker," jelas dia.

Menurut Terawan, kebijakan dirumahkan malah dapat berdampak pada kesehatan para petugas medis. Juga meningkatkan tekanan psikologi yang akan berdampak pada ketahanan tubuh.

"Jadi bukan berarti dirumahkan. Di rumahkan piye, nanti stres badannya, imunitasnya turun, nanti sakit. Tetap saja berjalan seperti biasa, cuma dia pakai masker. Cuci tangan, hidup bersih, sehat. Setelah dua mingguan ya dilepas saja maskernya," Terawan menandaskan.

Sebelumnya, dua pasien positif virus Corona yang kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, pernah menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Depok.