Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Banten Wahidin Halim mengenakan masker saat melantik pejabat eselon II atau setingkat Kepala Dinas (Kadis) Pemprov Banten.Â
"Kan harus pakai masker di tempat umum, sekarang sudah dianjurkan. Pakai masker baru hari ini. Karena tadi malam ramai, orang Depok katanya kena (corona), makanya (masker) dipakai. Bukan takut, ini kewaspadaan," kata Wahidin usai pelantikan, Serang Selasa (3/3/2020).
Sejak ramai virus Corona, telah terjadi pemborongan masker oleh warga Banten. Karenanya, mantan Walikota Tangerang dua periode itu mengaku telah memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) mengenai peristiwa pemborongan dan kelangkaan masker di Banten. Bahkan ada masyarakat meminta pemerintah daerah (Pemda) menyiapkan stok masker untuk dibagikan.
Advertisement
Wahidin mengaku Pemprov Banten tidak memiliki dana untuk menyiapkan masker tersebut. Bahkan tidak menyiapkan secara khusus dalam APBD untuk membeli masker virus Corona.
"Tadi kita panggil Dinas Kesehatan, ini jadi keluhan masyarakat, masyarakat minta ke pemerintah daerah untuk masker, emang dianggarkan (APBD) kita untuk beli masker?," ujar Wahidin Halim.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Panic Buying
Tak hanya masker, menurut Wahidin, telah terjadi kepanikan di Tangerang Raya yang memborong bahan kebutuhan pokok karena takut jika virus mematikan itu menyebar luas. Meski terjadi pemborongan atau pembelian secara massal malam tadi, stok kebutuhan barang pokok dipastikan aman.
"Kita sudah hubungi Bulog, Dinas Perdagangan, mengatakan bahwa stok cukup. Jadi masyarakat jangan panik. Jadi Dinas Perdagangan saya minta memantau, jika ada sengaja di provokasi untuk memborong, kita undang dan serahkan ke pihak kepolisian untuk menangani," jelasnya.
Pemprov Banten telah mengantisipasi terjadinya penyebaran dan penularan virus yang berasal dari China itu, dengan membentuk tim khusus yang berisikan dokter spesialis paru dan tim medis. Mereka akan bertindak cepat melakukan pengawasan dan penanganan medis jika ada pasien dengan keluhan virus Corona.
Advertisement