Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, pemerintah telah melacak semua orang yang sempat berkontak dengan dua pasien positif virus Corona. Hal ini sebagai bentuk antisipasi agar virus Corona tak menjadi wabah di Indonesia.
"Pemerintah telah melacak semua orang yang sempat kontak dengan kedua pasien kasus 1 dan 2. Pemerintah melakukan upaya maksimal untuk mencegah agar jangan sampai titik awal penularan meluas menjadi wabah di dalam negeri," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Pemerintah, lanjut dia, sudah mengetahui siapa-siapa saja warga yang berkontak dengan dua pasien yang terpapar virus Corona itu. Mereka kini dalam pengawasan pemerintah.
Advertisement
"Kita sudah tahu kontaknya dengan siapa-siapa dan sudah dilakukan pengawasan terhadap yang telah berhubungan dengan kasus satu dan dua," ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengimbau agar masyarakat tetap waspada saat beraktivitas. Menurut dia, saat ini sudah banyak pasien virus corona yang sembuh.
"Faktanya sebagian terbesar dari pasien yang ada baik di RRT, Wuhan, kemudian di Jepang, Iran, di Itali ini hampir semuanya dapat sembuh dan pulih kembali," ujar dia.
"Jadi kita tidak perlu terlalu ketakutan masalah ini tetapi harus hati-hati dan waspada dalam setiap aktivitas," imbuh Jokowi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ajak Berdoa
Jokowi pun mengajak masyarakat berdoa agar kedua pasien positif virus corona segera pulih kembali.
"Saya minta seluruh masyarakat bersama-sama berdoa dan memberikan empati kepada kedua pasien di kasus 1 dan 2," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah mengonfirmasi dua orang yang dipastikan positif Corona Virus Disease (Covid-19) atau virus Corona saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Menteri Kesehatan Terawan menjelaskan, ibu dan anak itu dirawat di ruang isolasi khusus dan tidak melakukan kontak dengan pasien lainnya. Menurut dia, kondisi ibu berusia 64 tahun dan putrinya 31 tahun saat ini sudah mulai membaik.
Dia menyebut pada 14 Februari 2020, pasien itu berdansa dengan WNA Jepang di salah satu klub di Jakarta. Kemudian pada 16 Februari 2020 guru dansa tersebut mengalami batuk.
Kemudian pada 26 Februari, pasien meminta dirawat karena sakit batuk, sesak nafas dan demam tak kunjung sembuh. Kemudian keduanya dirawat di salah satu rumah sakit.
Selanjutnya pada 28 Februari, pasien memberitahukan kepada dokter yang bertugas bahwa teman dansanya yaitu warga Jepang dinyatakan positif virus Corona di Malaysia. Lalu, pada 1 Maret kedua pasien tersebut dipindahkan ke RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Utara.
Advertisement