Liputan6.com, Jakarta - Harga masker melonjak tinggi usai Presiden Jokowi mengumumkan ada dua WNI yang dipastikan positif terjangkit virus corona.
Hal itu dikarenakan, masker bisa menjadi salah satu yang digunakan untuk menangkal virus corona.
Melonjaknya harga masker lantaran permintaan yang tinggi namun ketersediaannya semakin menipis.
Advertisement
Rupanya, hal itu terjadi lantaran adanya oknum-oknum yang dengan sengaja menimbun masker untuk dijual dengan harga tinggi.
Aparat kepolisian pun tak tinggal diam. Pada Selasa, 3 Maret 2020, Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Unit Reskrim Polsek Metro Tanjung Duren menggerebek sebuah unit apartemen yang diduga menjadi tempat penimbunan masker.
"Iya kami temukan disebuah apartemen di kawasan Grogol. Ada 350 kardus masker berbagai merek," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangannya, Selasa, 3 Maret 2020.
Tak berhenti sampai disitu, aparat kepolisian kembali menggerebek tempat yang diduga menimbun masker.
Berikut fakta penggerebekan 3 tempat penimbunan masker usai kasus virus corona ditemukan di Indonesia dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apartemen di Grogol
Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Unit Reskrim Polsek Metro Tanjung Duren menggerebek sebuah unit apartemen yang diduga menjadi tempat penimbunan masker. Sebanyak 350 kardus masker pun berhasil disita.
"Iya kami temukan disebuah apartemen di kawasan Grogol. Ada 350 kardus masker berbagai merek," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangannya, Selasa, 3 Maret 2020.
Yusri masih belum membeberkan secara gamblang terkait pengerebekan ini. Menurut dia, pelaku masih dalam pemeriksaan.
"Besok kami jelaskan secara rinci," ucap dia.
Akibat diborong warga, harga masker memang melonjak tajam. Harga masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, misalnya, berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Â
Advertisement
Tempat di Tangerang
Polisi kembali menggerebek sebuah gudang yang diduga menjadi lokasi penimbunan masker di tengah isu kelangkaan masker akibat adanya virus Corona.
Penggerebekan dilakukan di Jalan Marsekal Surya Darma, Neglasari, pada Selasa, 3 Maret 2020 pukul 15.00 WIB. Hal ini, dibenarkan oleh Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan.
"Iya, ada dugaan tindak pidana penimbunan alat kesehatan berupa masker kesehatan atau memperdagangkan masker tanpa izin edar," kata Iwan di Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa 180 karton berisi 360.000 masker merek Remedi dan 107 karton berisi 214.000 masker merek Volca dan Well-best.
Saat ini, polisi masih mendalami penemuan masker tersebut. Polisi memeriksa pemilik barang yang berinisial H dan D sekaligus penjaga dan pemilik gudang.
"Saat ini masih kami dalami terus," ungkap Iwan.
Â
Gudang di Cakung
Sebelumnya, polisi juga sempat menggerebek gudang penimbunan dan produksi masker ilegal di pergudangan Central Cakung Blok i nomor 11, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 27 Februari 2020 lalu.
Saat digerebek, polisi mengamankan 10 orang, masing-masing berinisial YRH ,EE, F, DK, SL, SF, ER, D, S dan, LF.
Selain itu, polisi juga mengamankan 600 kardus berisi 30.000 masker siap edar.
Advertisement