Sukses

RSPP: Masyarakat Tak Usah Khawatir, Kalau Tidak Ada Gejala Corona Jangan Panik

Meski tidak melarang, Rita mengingatkan fenomena virus Corona baiknya tidak ditanggapi secara berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP) menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah menangani penyebaran virus Corona, Covid-19. Tercatat, sebanyak 119 orang sehat setelah memeriksakan diri ke RSUPP.

"Kami sudah tangani 119 orang yang datang untuk check up sejak 3 sampai 4 Maret," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayasaat konferensi pers, Rabu (4/3/2020).

Meski tidak melarang, Rita mengingatkan fenomena virus Corona baiknya tidak ditanggapi secara berlebihan, seperti memeriksa kesehatan untuk memastikan ada tidaknya virus Corona dalam tubuh.

Menurut Rita, tanpa ada gejala umum seperti demam berhari-hari, batuk, atau pilek, sebaiknya masyarakat tidak perlu melakukan pemeriksaan kesehatan. Terpenting adalah menjaga pola hidup sehat dan higienis.

"Jadi harusnya masyarakat enggak usah khawatir. Kalau tidak ada gejala jangan panik, kalau ada, silakan hubungi fasilitas kesehatan," kata Rita.

Sementara itu, Rita merinci, sejak 3 hingga 4 Maret, RSUPP telah menerima total 10 rujukan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Saat ini kami sudah mendapat rujukan 10 pasien yang kami lakukan perawatan," ujarnya.

Pasien dengan pengawasan saat ini sedang dirawat intensif di ruang isolasi dan menunggu hasil pemeriksaan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Jika 10 pasien ini dinyatakan negatif Corona, mereka akan dipindah dari ruang isolasi ke rawat inap biasa.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Fasilitas RSPP

Untuk daya tampung ruang isolasi, Rita menuturkan RSUPP memiliki 24 tempat tidur dengan rincian 4 unit untuk pasien isolasi di intensive care unit (ICU), dan 20 unit untuk pasien isolasi tanpa ICU. Dia juga menambahkan, PDP yang saat ini dirawat rata-rata mengalami gejala demam tinggi.

Meski mengalami gejala hampir sama, demam tinggi, Rita menuturkan RSPP melakukan seleksi untuk memasukkan pasien ke ruang isolasi.

"Pasien dalam pengawasan kita juga harus seleksi jangan sampai yang kita masukkan bukan pasien dalam pengawasan," tukasnya.

RSUPP, imbuh Rita, juga memantau 21 orang dari potensi terpapar virus Corona. Dia menjelaskan perbedaan orang dengan pengawasan dan orang dengan pemantauan ada dalam skala seberapa intensif orang tersebut berkomunikasi dengan penderita Covid-19.

"Kalau orang pemantauan, batuk, sakit tenggorokan, tapi tidak kontak erat dengan penderita positif dan di foto rontgen tidak ada kelainan," jelasnya.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com