Sukses

2 Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso Sembuh?

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahrul mengungkapkan, perkembangan kondisi pasien positif Corona pada kasus 1 dan 2 yang dirawat di RS tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahrul mengungkapkan, perkembangan kondisi pasien positif Corona pada kasus 1 dan 2 yang dirawat di RS itu. Dia menyebut, saat ini, keadaan dua pasien tersebut membaik.

Dia mengatakan, tidak ada gejala membahayakan di kedua pasien tersebut.

"Demam alhamdullilah hari ini sudah tidak ada lagi di kedua orang ini. Sesak berkurang tapi masih sedikit, kemudian batuk juga berkurang banyak tapi masih ada sedikit. Tentu saja karena yang diserang adalah saluran napas, maka untuk batuk ini butuh waktu untuk dikeluarkan dari saluran napasnya," kata Syahrul saat jumpa pers di kantor presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Menurut dia, dua pasien positif Corona itu sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya, makan sendiri tanpa disuapi. Lalu bisa mengganti pakaian dan ke kamar mandi sendiri tanpa harus dibantu oleh keluarga maupun perawat.

Selanjutnya, lanjut dia, tensi, nadi, tekanan darah, respirasi dan suhu dua pasien itu dalam batas normal. Artinya kedua pasien tersebut makin membaik dan diharapkan keluhannya semakin berkurang.

"Dan kita akan menujukkan kedua pasien ini nanti dapat sembuh dengan baik dan kembali bergabung dengan keluarga dan masyarakat di mana dia berada," ucap Syahrul terkait pasien positif Corona di RSPI Sulianti Saroso.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Optimistis

Menurut Syahrul, kondisi kedua pasien sekarang ini dibandingkan dengan saat pertama kali dirawat, jauh membaik. Oleh karena itu, tim dokter optimitis kedua pasien tersebut sembuh dari Corona.

"Insyaallah kalau dilihat hari pertama masuk sampai hari keenam adanya terjadi tidak ada perburukan yang ada. Alhamdulillah indikator ini menjadi suatu parameter bagi kita semua bahwasanya insyaallah kedua pasien ini akan sembuh," pungkasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka