Liputan6.com, Jakarta - Meski pernah berinovasi menambal jalan rusak dengan menggunakan ban bekas atau mechanical concrete, ternyata cara tersebut dinilai gagal oleh Pemkot Tangerang, Banten.
Sebelumnya pada Juni 2019, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, melakukan uji coba mechanical concrete di Jalan Juanda, Neglasari.
Namun, Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Decky Priambodo mengatakan, kalau uji coba tersebut dinyatakan telah gagal total dan dihentikan.
Advertisement
"Itu berhenti cukup lama, bahwa uji coba pakai ban atau mechanical concrete di kasus Jalan Juanda tidak pas," jelas Decky di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (9/3/2020).
Alasan uji coba yang sempat digembor-gemborkan Wali Kota Arief tersebut gagal karena kontur tanah yang labil. Kemudian, Jalan Juanda juga menjadi satu dari beberapa jalur truk bertonase berat membawa material untuk pembangunan proyek nasional yang menuju Bandara Soekarno-Hatta, dan properti di Dadap, Kabupaten Tangerang.
"Di Jalan Juanda dugaan saya bisa ditutup pakai ban, ternyata enggak cukup. Selain tanah labil dan terlalu banyak kendaraan tanah yang overload. Ditambah curah hujan tinggi," jelas Decky.
Hingga kini, Dinas PUPR Kota Tangerang pun masih mencari lokasi yang pas untuk mempraktikkan mechanical concrete.
"Mungkin agak pas di tempat-tempat lain. pengembangan itu (mechanical concrete) Jalan Juanda saya simpulkan kurang tepat," tutup Decky.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kondisi Jalan Hancur
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melakukan uji coba pelapisan jalan rusak menggunakan ban bekas pada Rabu, 26 Juni 2019. Uji coba tersebut dilakukan di Jalan Juanda, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, tepatnya depan Kantor AirNav Indonesia, lantaran kondisi jalan tersebut yang hancur.
Diketahui jalan penghubung Neglasari dan Bandara Soekarno-Hatta tersebut selalu hancur hingga bergelombang, padahal sudah dilapisi beton. Bahkan ada beberapa bagian yang dipenuhi air keruh, sehingga membuat pengendara motor memilih memutar dan menghindari jalur tersebut.
Pasalnya, jalan tersebut memang seringkali dijadikan pilihan bagi para sopir truk bertonase berat pengangkut bahan material untuk pembangunan proyek nasional landasan pacu (Runway) 3 Bandara Soekarno-Hatta pada tahun lalu.
Advertisement