Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menegaskan belum ada instruksi untuk meliburkan sekolah, sehubungan dengan penyebaran virus corona di Indonesia. Namun, sekolah diberi keleluasaan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar formal.
"Kalau negeri dan swasta dalam edaran kami, kami tidak memberitahukan untuk libur, tapi berpulang pada sekolah (menentukan kebijakan untuk libur)," kata Nahdiana melalui sambungan telepon, Selasa (10/3/2020).
Ia menambahkan, sekolah yang menginformasikan libur kepada Dinas Pendidikan menegaskan proses pembelajaran tetap dilalukan secara online.
Advertisement
"Mereka hanya menginformasikan ke kita bahwa mereka melakukan pembelajaran di rumah," kata dia.
Dengan alasan mencegah penyebaran virus corona, Nahdiana tak mempermasalahkan jika beberapa sekolah memutuskan untuk meliburkan proses belajar mengajar. Terlebih lagi jika sekolah tersebut adalah swasta. Sebab, Pemerintah Provinsi tidak berwenang langsung memberikan instruksi kepada sekolah swasta.
Nahdiana memaklumi adanya kebijakan libur sekolah dengan pertimbangan virus corona merupakan kejadian luar biasa.
"Jadi secara urgent mereka juga memutuskan untuk home learning dengan pengawasan guru dengan pendampingan orangtua, jadi enggak ada yang masalah karena memang ini kondisinya luar biasa," tukasnya.
Saksikan video di bawah ini:
Sekolah yang Libur
Satu contoh sekolah swasta internasional yang meliburkan kegiatan belajar mengajar adalah Australian Independent School (AIS) di Jakarta.
Dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, AIS Jakarta memang diliburkan sampai akhir semester genap. Para siswa diminta belajar di rumah menggunakan platform online.
"Kampus-kampus akan ditutup selama sisa semester dan kelas-kelas akan pindah ke platform online seperti hari Jumat. Rencana untuk Jakarta akan dibuka kembali untuk awal semester," tulis pernyataan pers itu.
Sementara AIS di Bali belum memutuskan untuk diliburkan. Kepala Sekolah AIS Bali, John Millis mengatakan, pemerintah Bali telah melakukan pencegahan. Meskipun, ada 29 orang diketahui memiliki gejala yang mirip corona, namun 22 pasien dinyatakan negatif dan 7 orang masih dirawat.
AIS Bali memutuskan, sekolah tidak ditutup namun bagi siswa yang sedang sakit flu dan demam diminta belajar di rumah.
Reporter:Â Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Â
Advertisement